Supaya bisa tetap bergerak sendiri, sang kakek memasangkan bola basket yang sudah dibelah di bawah badannya sebagai "kaki". Sejak itu, Qian dijuluki "gadis bola basket".
"Kekuatan fisik sangat dibutuhkan oleh seorang atlet. Qian mendapat amputasi tingkat tinggi, yang jarang terjadi. Dia tidak punya kaki, ibarat perahu tanpa kemudi. Dia bisa dengan mudah kehilangan arah, yang akan memengaruhi kecepatannya di air," kata pelatihnya.
Dia meraih tiga medali emas pada Yunnan Para Games 2013. Sebelumnya, dia meraih satu medali emas dan dua perak pada Kejuaraan Renang Nasional untuk para disabilitas U-19 pada 2009.
Qian masih punya banyak mimpi. Suatu hari, dia ingin meraih medali emas olimpiade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.