Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susy Susanti Tidak Pernah Mau Kalah

Kompas.com - 04/09/2014, 23:10 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

KUDUS, Kompas.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti hanya sikap tidak pernah mau kalah yang akan membuat putri-putri Indonesia dapat kembali ke jajaran elite bulu tangkis dunia.

Hal ini diungkap oleh peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini saat konferensi pers menjelang berlangsungnya acara, "Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis 2014" di GOR Djarum, Jati, Kudus, Kamis (4/9/2014).

"Para pemain puteri kita sebenarnya memiliki hal yang sama dengan para atlet putri yang kini meratui dunia. Sebut saja itu Lie Xue-rui dari Tiongkok, para pemain Korea  dan Thailand, bahkan Carolina Marin asal Spanyol yang baru saja menjadi juara dunia," kata Susy.

"Padahal kalau saya lihat dua pemain putri kita juga memiliki kemampuan yang memadai. Linda (Wenifanetri) memiliki fisik yang baik, sementara Bella(etrix) Manuputty  memiliki stroke dan teknik pukulan yang halus dan lengkap," ungkap Susy lagi.

Namun untuk menjadi pemain yang berhasil dalam persaingan, menurut Susy, butuh satu hal penting yang tumbuh dalam diri pemain itu. Menurut Susy, ketika seseorang
memutuskan menjadi pemain pro atau pemain serius, ia harus tahu terget apa yang dipatoknya. Apakah ia ingin menjadi juara tertinggi di tingkat dunia atau hanya ingin
menjadi juara regional atau nasional.

"Kalau saya harus menyeleksi pemain, saya akan tanya impian apa yang kamu inginkan dari olah raga ini. Kalau dia bilang ingin mengejar hadiah atau penghasilan besar  atau sekadar juara nasional saya akan tolak," kata Susy. "Buat apa? Dia tidak akan mungkin berkembang lebih dari yang dia inginkan. BUat apa lagi buang dana pembinaan besar?" katanya.

Susy yang pernah mengantar Indonesia menjadi juara Piala Uber 1994 dan 1996 ini mengaku dalam dirinya ada sifat tidak ingin mudah menyerah sejak ia masih menjadi pemain yunior. Ia merasa sifat inilah ynag membuat dirinya "disegani" lawan hingga ia pensiun pada 2000.

"Ketika saya masih yunior dan harus menghadapi pemain dunia, saya selalu mengatakan kepada diri saya bahwa kalau pun kalah saya harus merepotkan dia. Sukur-sukur mampu mengalahkannya," ungkap Susy. "Setelah berada di puncak saya selalu berpikir, masak saya sampai kalah sama pemain yang peringkatnya di bawah saya?"

Susy juga tidak pernah merasa dirinya sebagai seorang yang selalu mampu mengalahkan lawannya. "Percaya atau tidak, saya selalu merasa menmang hanya ketika saya berada di podium. Begitu turun dari podium saya bukanlah juara dan selalu berisiko dikalahkan oleh siapa pun."

Dengan keprihatinan semakin sulitnya pemain tunggal putri Indonesia yang mampu masuk dalam jajaran elite dunia, Susy menyanggupi diri untuk sekadar membantu menemukan bibit pemain putri berbakat melalui ""Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis 2014."

"Saya kira memamng sudah saatnya kita menemukan calon pemain yang akan siap untuk menempa diri menjadi pemain yang lengkap baik secara teknik, fisik mau pun mentalitas bertanding yang baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Thailand Open 2024, Ana/Tiwi Runner-up

Hasil Final Thailand Open 2024, Ana/Tiwi Runner-up

Badminton
Cristiano Ronaldo Prediksi Arsenal Tidak akan Juara Premier League Musim Ini

Cristiano Ronaldo Prediksi Arsenal Tidak akan Juara Premier League Musim Ini

Liga Inggris
Maarten Pes Menggila Kontra Rival, Tujuh Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Pes Menggila Kontra Rival, Tujuh Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Borneo FC vs Madura United, Jawaban Pelatih Persib Soal Lawan di Final

Borneo FC vs Madura United, Jawaban Pelatih Persib Soal Lawan di Final

Liga Indonesia
Borneo FC vs Madura United, Strategi Spesial Huistra dan Persiapan Penalti

Borneo FC vs Madura United, Strategi Spesial Huistra dan Persiapan Penalti

Liga Indonesia
Oxford United Milik Erick Thohir dan Andindya Bakrie Naik ke Divisi Championship

Oxford United Milik Erick Thohir dan Andindya Bakrie Naik ke Divisi Championship

Liga Inggris
Marco Reus Traktir Suporter di Laga Terakhir Bundesliga Bersama Dortmund

Marco Reus Traktir Suporter di Laga Terakhir Bundesliga Bersama Dortmund

Bundesliga
Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

Liga Indonesia
Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan 'Bench' Bali United

Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan "Bench" Bali United

Liga Indonesia
Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Liga Spanyol
Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Bundesliga
Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Liga Lain
Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Sports
De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com