Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lari Lintas Alam, Berolahraga Sambil Wisata

Kompas.com - 24/08/2014, 13:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lari lintas alam (trail run) bisa menjadi pilihan olahraga yang menyegarkan bagi mereka yang jenuh dengan rutinitas kerja dan kegiatan di tengah kebisingan dan hiruk-pikuk kota.

Di jalur lintas alam, mereka tidak berlari melintasi jalanan beraspal, melainkan jalan dengan bebatuan, tanah, pasir, dan ilalang. Bahkan, terkadang harus melalui aliran sungai.

Lari lintas alam menawarkan tantangan yang lebih besar, alam terbuka dengan beragam lanskapnya: hutan, bukit, gunung, sawah, padang rumput, atau padang pasir.

Pendiri organisasi Trail Runners Indonesia (TRI) Nefo Ginting mengatakan, lari lintas alam lebih menyehatkan ketimbang lari di jalanan kota. Di jalur lintas alam, pelari harus memaksimalkan kepekaan untuk melintasi berbagai medan.

"Pelari juga harus punya strategi bagus dan daya juang serta survival, apalagi ada target waktu yang dikejar," kata dia seperti dikutip Antaranews.com.

Nefo menambahkan, setiap peserta lomba lari lintas alam wajib membawa barang-barang seperti makanan dan obat-obatan untuk mengantisipasi berbagai risiko selama berlari.

Nefo mengajak siapa saja yang berminat untuk mengikuti lari lintas alam. Namun, ia mengingatkan pelari pemula untuk memilih lomba yang sesuai dengan kapasitas fisiknya.

"Para pemula sebaiknya mengikuti lari trail jarak dekat dulu untuk mengenal medan," kata penggagas Tangerang Crazy Runners dan Indo Runners Bali itu.

Nefo menyadari bahwa lari lintas alam bukan olahraga yang mudah. Namun, dia optimistis olahraga ini akan semakin digandrungi di masa depan.

"Manusia itu suka tantangan, yang merasa kesal karena tidak bisa sampai ke garis finish biasanya akan mencoba ikut lagi," imbuh dia.

Sambil Wisata

Nefo menyebut, lari lintas alam sebagai salah satu olahraga yang bisa menjadi ajang promosi wisata alam Indonesia.

TRI, yang terbentuk tahun 2012 dan telah menjadi anggota International Trail Running Association, sudah beberapa kali mengadakan lomba lari lintas alam tahunan dan mengundang wisatawan asing untuk mengikutinya.

Mereka antara lain menggelar lomba lari lintas alam Mount Rinjani Ultra (MRU) dengan jarak 52 kilometer (km), Rinjani Altitude Run (RAR) sejauh 21 km, serta Bromo Tengger Semeru 100 Ultra (BTS 100 Ultra) dengan variasi jarak 30 km, 70 km, 102 km, dan 170 km.

Ratusan peserta yang mengikuti perlombaan tersebut tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari beragam negara seperti Singapura, Jepang, Malaysia, Australia, Inggris, Belanda, Swiss, Belgia, Spanyol, Denmark, Finlandia dan Prancis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com