Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Cantik Ini Targetkan Medali Emas di Bali dan Turki

Kompas.com - 16/08/2014, 17:47 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Atlet paralayang Indonesia, Lis Andriana, menargetkan untuk menyabet medali emas dalam Kejuaraan Dunia Paralayang Seri III dan IV yang berlangsung di Bali dan Turki pada September dan Oktober tahun 2014 mendatang.

"Kita sudah memimpin di Seri I dan II dengan memenangkan semua medali emas. Tahun ini target kami kembali jadi juara dunia," kata Lis Andriana, atlet asal Kalimantan Timur, Sabtu (16/8/2014), yang ditemui di sela-sela Pre FAI World Paragliding Accuracy Championship (WPAC) dan Kejurnas Paralayang yang diselenggarakan sejak 12 Agustus 2014 di Kawasan Puncak, Jawa Barat.

Dara cantik ini telah dua tahun berturut-turut menjadi peraih medali emas kejuaraan paralayang tingkat dunia. Lis pun optimistis dapat membawa pulang gelar juara dunia lagi. Dia mengaku sudah mengetahui karakter cuaca dan arah angin di dua lokasi perlombaan tersebut.

Sementara itu, untuk kategori beregu, Lis menilai tim Indonesia lebih unggul dibanding pesaing lainnya. "Kita punya banyak atlet muda yang berprestasi," ujar Lis.

Dalam Kejurnas yang berakhir hari ini, ada tiga kualifikasi kejuaraan, yakni putra, putri, dan beregu. Kategori pria dimenangkan secara berurutan oleh Alexander Hardono (Jawa Tengah),  Purnomo Alamsyah (Jawa Barat), dan Dede Supratman (Jawa Barat).

Kategori putri dimenangkan oleh Ike Ayu Wulandari (Jawa Timur), Rina Kusumaningrum (Sumatera Barat), dan Lis Andriana (Kalimantan Timur). Sementara itu, kategori beregu dimenangkan oleh regu Jabar, Jateng, dan Jatim.

Mid Director Kejurnas David Agustinus Teak mengatakan, kesulitan utama dalam perlombaan kali ini adalah masalah ketidakjelasan cuaca. Namun, menurut dia, hal ini terjadi di mana-mana, hampir di setiap kegiatan. "Masalah kemacetan sekitar Puncak menjadi masalah tambahan buat kita," tambah David.

Alex Hardono, juara perorangan putra, menyatakan, cuaca di kawasan Puncak seminggu terakhir memang tidak bisa diprediksi dan cenderung kurang bagus. Pada hari pertama dan kedua lomba, peserta hanya bisa terbang satu putaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com