Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian Berkas Medis Schumacher Dianggap Memalukan

Kompas.com - 06/08/2014, 22:15 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

Sumber AFP

GENEVA, KOMPAS.com — Manajer Michael Schumacher, Sabine Kehm, menyebut tindakan pencurian berkas medis tentang kondisi kesehatan pebalap legendaris F1 tersebut sangat mengerikan dan memalukan.

Berkas ini berisi rekam medis perawatan Schumacher sejak Desember dan penawaran ke media Inggris, Jerman, dan Perancis. Namun, tidak ada media yang memublikasikan rekam medis Schumacher tersebut.

Kehm mengancam akan melakukan tindakan tuntutan hukum terhadap setiap media yang menerbitkan data yang sangat rahasia tersebut.

Seorang tersangka pencuri berkas medis mantan juara dunia F1 Michael Schumacher ditemukan gantung diri di selnya, Rabu (6/8/2014).

Pria yang tak disebut namanya ini bekerja untuk perusahaan penyelamat kecelakaan udara Swiss, Rega. Perusahaan ini bertanggung jawab terhadap pemindahan Schumacher dari rumah sakit di Perancis ke Swiss pada Juni lalu.

Pria ini ditangkap polisi pada Selasa (5/8/2014) dengan tuduhan mencuri dan membocorkan rekam medis Schumacher yang sebenarnya sangat rahasia. Jaksa penuntut pengadilan Swiss sampai sekarang menyebut belum melihat adanya tindak pembunuhan terhadap kasus ini.

Schumacher dirawat di rumah sakit setelah mengalami cedera kepala setelah mengalami kecelakaan saat bermain ski di Pegunungan Alp, Perancis, Desember 2013 lalu. Ia dipindahkan dari Rumah Sakit Grenoble di Perancis ke Rumah Sakit Universitas Lausanne (CHUV), Swiss, pada 16 Juni lalu.

Pebalap berusia 45 tahun ini sebelumnya dipindahkan dengan menggunakan ambulans. Namun, Schumacher kemudian dibawa dengan menggunakan helikopter milik Rega.

Surat kabar Perancis, Le Dauphine Libere, awal Juli lalu memberitakan dokumen yang bocor tersebut ditawarkan ke media Eropa dengan nilai 60.000 francs Swiss. Tawaran melalui surat elektronik ini ternyata diluncurkan dari alamat IP dari sebuah komputer yang berada di kantor Rega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com