Kevin Sanjaya Jadi "Pelayan Sehari"

Baru pekan lalu Kevin Sanjaya menjadi "raja sehari" saat bersama Greysia Polii mampu mengalahkan ganda campuran peringkat satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di babak pertama BCA Indonesia Open Superseries Premier di Istora Gelora Bung Karno, Senayan.

Saat itu pasangan Kevin/Greysia mampu mengatasi Zhang/Zhao dalam pertandingan rubber game 15-21, 21-18, 23-2, Rabu (18/6/2014). Kemenangan ini langsung membuat nama Kevin Sanjaya yang sebelumnya dianggap merupakan pemain lapis kedua langsung dikenal oleh publik Istora.

Publik Istora yang biasanya ganas terhadap pemain dalam negeri pun bisa memaklumi saat babak kedua Kevin/Greysia kandas di tangan ganda Korea, Lee Yong-dae/Shin Seung-chan, 18-21, 17-21, Kamis (19/6/2014).

Meski Kevin juga gagal di nomor ganda putra saat berpasangan dengan Selvanus Geh, ia langsung digadang-gadang sebagai pemain harapan masa depan.  Penggemar bulu tangkis Indonesia langsung terkesan dengan semangat bertarungnya yang pantang menyerah dan mau berusaha mengatasi kendala fisik berupa tubuh yang tidak terlalu tinggi.

Ternyata aura Kevin Sanjaya juga terbawa hingga luar tembok Istora Gelora Bung Karno, Senayan. Dalam acara "meet and greet" jumpa penggemar dalam kaitan Djarum Badminton All Stars 2014 yang digagas Bhakti Olahraga Djarum Foundation di Manado, 24-25 Juni, Kevin menjadi pusat perhatian penggemar bulu tangkis di kota itu. "Meet and Greet" tersebut menghadirkan para pemain muda seperti Ihsan Maulana Mustofa, Gabrielle Emmanuel Wijaya, Debby Susanto, dan Praveen Jordan.

Para penggemar yang kebetulan mayoritas noni Manado berusaha mencari perhatian pemain kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 2 Agustus 1995, ini. Mulai dari bertanya di acara "meet and greet" hingga memburunya untuk foto bersama. Kevin yang merupakan penggila game konsol ini terlihat berusaha keras menutupi rasa gugupnya dengan berkonsentrasi pada gadget miliknya.

Kepada para penggemarnya, Kevin mengatakan, ia dipasangkan dengan Greysia Polii, yang berasal dari Sulawesi Utara, karena permintaan pelatih. "Saya sebenarnya pemain ganda putra, tetapi harus siap dipasangkan dengan siapa saja," kata Kevin yang juga akan tampil kembali bersama Greysia Polii di Taiwan Terbuka mendatang.

Meski menjadi pemain bintang, Kevin datang bersama rombongan besar Djarum Badminton All Stars yang di dalamnya bertabur mantan bintang yang membawa nama harum Indonesia pada masa lampau. Mereka adalah Basri Yusuf, Christian Hadinata, Candra Wijaya, Lius Pongoh, serta para pelatihnya di PB Djarum seperti  Sigit Budiarto dan Hastomo Arbi.

Kevin bahkan juga membantu Sigit Budiarto saat memberikan coaching clinic buat para pemain usia 10 hingga 15 tahun dari Sulawesi Utara yang beminat mengikuti Audisi Beasiswa Bulu Tangkis Djarum di Kudus pada 5 September mendatang. Ia membantu melemparkan bola untuk dipukul para pemain pemula dan tak segan-segan memungutnya saat bola pukulan anak-anak tersebut "ngawur" dan jatuh jauh dari lapangan.

"Dulu saya memulai latihan pada waktu kecil dengan dibantu pelatih dan teman klub. Setelah lolos audisi bulu tangkis dan masuk PB Djarum saya semakin menyadari bahwa bantuan dari mereka yang lebih dulu berkecimpung di dunia ini sangat bermakna buat perjalanan karier kita," kata Kevin.