JAKARTA, KOMPAS.com — Liliyana Natsir mengakui memang tidak mampu melepaskan diri dari tekanan berat saat menghadapi ganda Tiongkok, Ma Jin/Xu Chen, di babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier, Sabtu (21/6/2014).
Juara dunia 2013 ini dikalahkan pasangan Tiongkok dalam tiga gim 21-18, 12-21, 15-21. Kekalahan ini sekaligus menunda keinginan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk meraih gelar juara di kandang sendiri.
"Saya tidak tahu, kenapa bisa begini. Kita bisa juara di All England, Kejuaraan Dunia, tetapi di sini seperti terbentur misteri," kata Liliyana Natsir.
"Tetapi, mungkin saja Owi (Tontowi) yang tidak mau juara di sini," gurau Liliyana. "Kalau saya kan sudah beberapa kali juara di sini." Liliyana memang pernah menjadi juara saat berpasangan dengan Nova Widhianto dan Vita Marissa.
Tontowi sendiri mengaku ada beban tambahan saat bermain di depan publik sendiri di Istora Gelora Bung Karno. "Mungkin memang ada. Kita bermain di depan keluarga, teman, atau publik yang tentunya mengharapkan kita menang," kata Tontowi.
Liliyana sendiri mengaku sempat kehilangan akal karena semua pukulan mereka dapat dikembalikan pasangan Tiongkok. "Di gim ketiga saya bilang sama Owi, kita fokus pada permainan kita masing-masing," katanya.
Menurut Butet, memang sulit untuk mengejar Xu Chen/Ma Jin di gim ketiga. "Untuk tingkatan seperti kami dan mereka, sulit untuk mengejar apabila sudah tertinggal terlalu jauh. Kalau kelas lawan masih di bawah, kita masih bisa berharap," ungkapnya.
Namun. Tontowi dan Liliyana mengatakan akan mencoba lagi tahun depan. "Tentu semua berharap dapat menjadi juara di sini."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.