Hal ini diungkap Herry IP menyikapi tersingkirnya Angga/Rian di babak kedua BCA Indonesia Open Superseries Premier 2014, Kamis (19/6/2014). Rian/Angga tersingkir di tangan ganda Korea, Kim Sa-rang/Kim Ki-jung dalam pertandingan rubber game 16-21, 21-13, 16-21.
"Hanya dua kekurangannya: kurang tenang dan kurang pintar. Untuk kekalahan menghadapi pasangan Korea tersebut, saya menganggap Angga/Rian kurang pintar," kata Herry. "Mereka tidak bisa melepaskan diri dari tekanan."
Namun Herry menganggap, Rian/Angga masih memiliki kemampuan yang dapat ditingkatkan. "Kita akan evaluasi kekurangan mereka. tetapi tentu saja kita tidak mengambil keputusan dari satu turnamen saja," katanya.
Menurut Herry, menangani kategori ganda lebih kompleks karena harus mengamati progres dari dua orang yang berbeda. "Tingkat kematangan setiap pemain, terutama pemain ganda kan tidak sama. Biasanya memang usia 23-24, namun bisa lebih," katanya.
"Ahsan saja matang di usia 26 tahun. Sementara para pemain ganda Eropa bisa di atas usia 30 tahun. Ada faktor X dari tingkat pendewasaan tersebut, pemilihan pasangan jelas akan berpengaruh," lanjutnya. "Di Piala Sudirman saya pernah memasangkan Hendra dengan Angga. Bagus, namun akhirnya kalah. Saat saya tanya, Hendra hanya bilang, memang ada tingkat kepercayaan yang berbeda dengan pasangan yang berbeda."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.