Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenichi Tago: Jepang Hanya Kebetulan Menang

Kompas.com - 23/05/2014, 17:58 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

Sumber SINA
NEW DELHI, KOMPAS.com - Pebulu tangkis Jepang Kenichi Tago menilai kemenangan Jepang atas Tiongkok pada semifinal Piala Thomas 2014, Jumat (23/5/2014), adalah suatu kebetulan.  Pada laga di Siri Fort Indoor Stadium tersebut, Jepang menang 3-0 dan lolos ke final Piala Thomas untuk kali pertama.

Tago yang diturunkan pada partai pertama mengalahkan Chen Long, 21-13, 21-11. Kemenangan tersebut sekaligus membalaskan kekalahan Tago saat Jepang kalah 0-3 dari Tiongkok pada semifinal piala Thomas 2012 di Wuhan, Tiongkok. Ketika itu, Chen Long menang 21-13, 21-16.

"Saya merasa Chen Long sedang tidak berada dalam kondisi terbaik. Saya merasakan tekanan  yang besar di kubu Tiongkok. Ketika saya memimpin poin, kepercayaan diri saya tumbuh," kata pemain berusia 24 tahun ini.

"Saya bermain pada partai pertama dan kekuatan kami tak sebanding dengan Tiongkok. Jadi, saya sebagai yang pertama harus berusaha 100 persen untuk memenangi pertandingan," tambah Tago.

Menurut Tago, hasil semifinail ini tak mengubah fakta bahwa Tiongkok masih menjadi kekuatan bulu tangkis dunia. "Tiongkok masih sangat kuat. Kemenangan kami hanya kebetulan. Tiongkok lebih banyak memenangi gelar daripada kami," jelasnya.

Tago juga menampik untuk disandingkan dengan para legenda bulu tangkis dunia seperti Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Taufik Hidayat. "Saya tak bisa menjadi Lin Dan dan Lee Chong Wei. Mereka, termasuk Taufik Hidayat juga, tak bisa dibandingkan dengan para pemain saat ini," kata Tago.

Darah bulu tangkis memang mengalir kental di tubuh Tago. Ibunya, Yoshiko Yonekura, adalah pemain bulu tangkis nasional era 1970 hingga 1980-an. Yonekura turut membawa Jepang memenangi Piala Uber pada 1978 dan 1981.

"Dia memang menang, tetapi Thomas dan Uber sekarang berbeda. Lagipula, waktu itu, Tiongkok tak ambil bagian," kata Tago.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com