Petarung Muay Thai Beraksi di Hari Minggu

JAKARTA, Kompas.com - Tidak kurang dari 30 petarung Muay Thai akan berlaga di Ask'ing Muay Thai JAK TOP FIGHT di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta, Minggu (16/05/2014).

Dipromotori Baan Muay Promotion, tarung Muay Thai ini akan melibatkan para petarung putera dan puteri dari Jakarta, Semarang, Bandung, Bali dan Surabaya.

Bahkan pada partai puncak akan terjadi pertarungan antara petarung asal Rusia yang berlatih di Thailand, Grigory Popov yang akan menghadapi petariung asal Baan Muay Thai, Indonesia yaitu Ankie Salim.

Menurut promotor pertarungan sekaligus Ketua Muay Thai Profesional Indonesia, Francois Mohede, kejuaraan ini merupakan ajang unjuk diri para petarung muda Muay Thai Indonesia. "Banyak anak muda berlatih di gym Muay Thai di Indonesia. Tetapi kesempatan bertarung sangat sedikit, padahal ini merupakan olah raga tarung dan berprestasi," kata personel kelompok musik Lingua ini.

JAK TOP FIGHT ini akan mempertarungkan 15 partai, dengan 14 partai berlangsung 3 ronde dengan masing-masing ronde berlangsung 3 menit. Sementara partai puncak akan berlangsung 5 ronde dengan durasi menit yang sama.

Di partai puncak, petarung Indonesia, Ankie Salim mengaku sudah siap menghadapi lawannya asal Rusia. "Saya sudah mempersiapkan diri bersama pelatih asal Thailand selama 2 minggu. Saya yakin siap menghadapi lawan saya," kata Ankie.

Pertarungan Minggu ini juga akan mempertemukan para petarung puteri, yaitu Inandya Citra vs Siska Antolis dan Stefhane Rumagit menghadapi Selvi. "Untuk partai terakhir ini mereka ternyata sudah sering bertemu, hanya saat itu mereka masih menjadi atlet wushu," kata Francois.

Para atlet Muay Thai asal Indonesia akan mendapat bayaran sekitar 2-3 juta rupiah. "Mereka masih pemula," kata Francois lagi. Sementara petarung asal Rusia, Grigory Popov mendapat bayaran dalam bentuk mata uang Thailand, Baht. "Nilainya sekitar 18 juta rupiah," kata Francois lagi.

Pertarungan akan berlangsung sesuai full muay thai rules di mana semua potensi tubuh dapat digunakan sebagai senjata. "Termasuk siku dan lutut," kata Francois lagi.