Nadal Percaya Diri Hadapi Musim "Tanah Liat"

MADRID, KOMPAS.com — Petenis Spanyol, Rafael Nadal, menyebut keberhasilannya meraih dua gelar juara dan dua gelar runner-up dalam empat turnamen awal tahun ini sebagai hasil yang baik, tetapi tidak luar biasa.

Nadal (27) meraih gelar juara dalam turnamen permukaan keras di Doha pada awal tahun, tetapi kalah pada final turnamen Grand Slam Australia Terbuka karena mengalami masalah kembali dengan punggungnya.

Sebulan kemudian, ia meriah gelar juara dalam turnamen permukaan tanah liat di Rio de Janeiro, dan pekan lalu kembali kalah pada final Sony Terbuka di Miami, kali ini menghadapi petenis peringkat kedua dunia, Novak Djokovic.

Bulan ini, ia akan berusaha meraih gelar juara kesembilan di Monte Carlo Masters sebelum mengikuti rangkaian turnamen tanah liat di Barcelona, Madrid, dan Roma, sebelum terjun pada turnamen Grand Slam Perancis Terbuka pada Mei.

Meski kalah di Miami, Nadal mengaku lebih merasa senang ketimbang sedih. "Pada final (turnamen) Miami, saya tidak dapat menandingi Djojovic. Ia sedikit lebih baik daripada saya," kata Nadal. "Tetapi yang terpenting, saya kini memiliki kepercayaan diri menghadapi pertandingan di lapangan tanah liat."

Nadal meraih 62 gelar juara turnamen ATP dengan 33 di antaranya merupakan turnamen yang berlangsung di lapangan tanah liat. Ini termasuk gelar juara di Barcelona Terbuka, di Madrid dan di Roma.