Terpilihnya kota Cirebon ini berdasarkan tingginya animo masyarakatnya khususnya anak-anak terhadap olahraga bulu tangkis.
“Sebagai produk yang sangat peduli terhadap perkembangan olahraga prestasi di Indonesia, kami ingin MILO School Competition dapat dilaksanakan di seluruh kota di Indonesia. Melalui kompetisi olahraga, para siswa mendapat kesempatan untuk belajar nilai-nilai kehidupan seperti seperti pantang menyerah, kerjasama tim, sportifitas, dan percaya diri serta mental juara yang akan mengantarnya tidak hanya menjadi juara di lapangan tapi juga juara dalam kehidupan,” ujar Business Executive Manager Beverages Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo.
Menurut Wakil Ketua PBSI Kota Cirebon Tursila Yusuf, kehadiran MILO School Competition ini menambah semangat para siswa yang selama ini menekuni olahraga bulu tangkis baik melalui sekolah maupun klub untuk ikut berkompetisi dan mengasah bakatnya.
“Selain itu, banyak pecinta bulu tangkis di Cirebon yang sudah tidak sabar menunggu kedatangan Duta MILO School Competition Taufik Hidayat. Walaupun kini Taufik sudah tidak lagi aktif menjadi atlet namun dia masih menginspirasi dan memiliki daya tarik bagi para pecinta bulu tangkis di Cirebon,” tambah Tursila.
MILO School Competition adalah satu-satunya kompetisi bulu tangkis antar sekolah yang sejak tahun ini ada dalam kalender PBSI. Dengan masuknya program ini ke dalam kalender PBSI, ada penambahan kategori di format pertandingan yaitu Tunggal Open: kelompok umur 10 -12 tahun dan 13 -15 tahun serta Ganda Open: kelompok umur 10 -12 tahun dan 13 -15 tahun.
Tursila menambahkan bahwa para peserta MILO School Competition tidak dipungut biaya. Hal ini yang membuat ia optimis bahwa kompetisi ini akan diikuti banyak peserta, tercatat total peserta yang akan mengikuti MILO School Competition adalah 668 siswa SD dan SMP.
”Saya berharap MILO School Competition setiap tahunnya rutin diselenggarakan di kota Cirebon karena cukup banyak siswa berprestasi terutama di tingkat pemula dan mereka telah masuk kejuaraan seperti Sirnas (Sirkuit Nasional) serta kejuaraan regional lainnya. Mudah-mudahan ini awal yang baik bagi prestasi para siswa di Cirebon,” ujarnya.
Setelah Cirebon, MILO School Competition akan dilaksanakan di Yogyakarta pada 24 Februari-1 Maret, Surabaya pada 17-22 Maret dan Palembang pada 21-26 April. Para juara masing-masing kota akan mendapatkan pelatihan fisik serta bimbingan dari legenda bulutangkis Indonesia sebelum melaju ke Grand Final di Jakarta pada bulan Juni 2014. Selanjutnya, juara nasional berkesempatan menjajal kemampuannya dalam ‘Perang Bintang’ melawan atlet-atlet nasional.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2002, MILO School Competition telah diikuti lebih dari 28.500 murid SD dan SMP di 25 kota di 16 provinsi dan bertujuan untuk membantu memassalkan bulutangkis serta menyiapkan generasi penerus bulu tangkis berprestasi.
Bersamaan dengan penyelenggaraan MILO School Competiton ini, akan dijalankan juga program Ayo Olahraga, yaitu program yang mendukung PBSI dalam mengadopsi modul Federasi Bulutangkis Dunia (BWF): “Shuttle Time” untuk memberikan pelatihan teknik dasar bulu tangkis kepada siswa kelas 1-3 SD dan guru olahraga SD.
“Kami bersama dengan PBSI akan memberikan pelatihan kepada 30 guru olahraga SD di Cirebon selama tiga hari. Setelah mendapatkan pelatihan, para guru olahraga akan memberikan pelatihan kepada 30 siswanya selama sembilan minggu. Kami juga turut melibatkan orang tua murid, khususnya Ibu. Peranan mereka antara lain adalah mendukung anaknya agar lebih aktif berolahraga serta mengetahui kemajuan anaknya dalam menerima pelajaran bulu tangkis melalui laporan agenda mingguan yang diberikan oleh guru olahraga,” tutup Prawitya Soemadijo. (/*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.