Hal ini diungkapkan oleh Gita Wirjawan dalam acar peluncuran "MILO School Competition 2014" di gedung Serba Guna Senayan, Rabu lalu. Menurut Gita, memamg ada peningkatan prestasi di musim 2013 yang ditandai dengan berhasilnya Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan serta Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad menjadi juara dunia serta juara All England serta keberhasilan cabang bulu tangkis menyumbangkan 3 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu di arena SEA Games Naypyidaw, Myanmar pada Desember.
"Tetapi apakah kita merasa puas dan cukup dengan hasil ini? Seharusnya tidak," kata Gita. "Bicara bulu tangkis di Indonesia adalah bicara tentang supremasi dunia yang pernah kita kuasai dan kemudian terlepas."
"Saat ini kita berada di 2-3 tingkat di bawah Tiongkok sebagai pemegang supremasi dunia. Target jangka panjang PBSI adalah mengambil kembali supermasi kita yang hilang itu,"lanjut Gita.
Untuk 2014 ini, PP PBSI mencanangkan tiga target utama yaitu merebut Piala Thomas, mempersembahkan medali emas di Asian Games serta mempertahankan prestasi di kejuaraan dunia.
"Target yang berjalan adalah menjadi juara di turnamen-turnamen yang kita ikuti. Namun target besar adalah meletakkan fondasi yang tentunya jauh lebih dalam sehingga kita akan mampu mendirikan bangunan yang jauh lebih tinggi dari para pesaing kita termasuk Tiongkok, Korea atau Malaysia dan Thailand yang juga melakukan hal serupa," ungkap Menteri Perdagangan RI iniu.
Untuk mencapai hal inilah, PBSI memang bermaksud memperbanyak jam terbang para pemain dengan mengikuti pertandingan-pertandingan baik di tingkat lokal mau pun internasional. "Kita memang butuh banyak turnamen yang tentu saja dengan keualitas yang dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan platform PBSI tersebut,"ungkap Gita.
Ungkapan Gita Wirjawan ini tampaknya sejalan dengan perjalanan "MILO school competition" sebagai satu sarana untuk pembibitan pemain nasional. Dimulai dengan nama MILO-Yonex Kompetisi Bulu tangkis Antar Sekolah (MYKBAS) gagasan almarhum Minarni Sudaryanto pada 2002, kompetisi ini sukses menjaring ribuan peserta setiap tahun hingga tahun ke 12 ini.
Tonggak kemajuan lainnya dirasakan dnegan adanya perubahan nama menjadi "MILO School Competition" (2007) serta adanya reward menjalani program pelatihan eksklusif di Taufik Hidayat Academy (THA) bersama juara Olimpiade 2004, Taufik Hidayat mulai musim 2010. Puncaknya adalah dengan masuknya "MILO School Competition" menjadi agenda PBSI mulai musim 2014 ini.
Menurut Presiden Direktur PT Nestle Indonesia sebagai produsen minuman energi MILO, Arshad Chaudhry, ajang kompetisi MILO School Competitiopn sueah berjalan sesuai jalur. "Sejak kami memulai pada 2002 lalu, kami tetap konsisten pada tujuan utama kami untuk mempersiapkan para pemain menjadi pemain nasional," kata Chaudhry lagi. Kami merasa apa yang kami lakukan tidak sia-sia karena sesuai platform dan sejalan dengan apa yang menjadi program dari PBSi untuk memajukan bulu tangkis di Indonesia."
MILO School Competition 2014 akan berlangsung di Cirebon pada 3-8 Februari, Yogyakarta (24 Februari-1 Maret), Surabaya (17-22 Maret) dan Palembang (21-26 April).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.