Mampukah Wawrinka Bendung Nadal?

Minggu (26/01/2014) mereka akan kembali saling berhadapan di Rod Laver Arena, Melbourne Park. Bedanya, kali ini laga akan berlangsung di partai final, dan merupakan pertemuan yang ke-13.

Siapa yang akan keluar sebagai pemenang, kali ini? Jika patokannya adalah statistik dan sejarah, Nadal jelas diunggulkan. Dalam 12 pertemuan sebelumnya, petenis Spanyol ini selalu keluar sebagai pemenang.

Nadal adalah pemegang 13 gelar Grand Slam, termasuk sekali menjuarai Australian Open pada 2009. Sementara bagi Wawrinka, besok adalah kali pertama dia berlaga di panggung final turnamen Grand Slam.

Tetapi, jika patokannya adalah performa sepanjang dua pekan ini, peluang kedua pemain bisa dikatakan sama besar. Wawrinka tampil heroik saat menyingkirkan juara bertahan Novak Djokovic di perempat final dengan 2-6, 6-4, 6-2, 3-6, 9-7.

Petenis Swiss ini lolos ke final setelah menumbangkan Tomas Berdych (Ceko), 6-3, 6-7(1), 7-6(3), 7-6(4).

"Saya sedang berada di posisi teratas karier saya," aku Wawrinka. "Tahun lalu saya sudah merasa menjadi pemain yang lebih baik. Saya juga lebih baik dalam menghadapi tekanan. Saya lebih dewasa. Saya 28 tahun sekarang. Saya sudah mengikuti tur sejak berusia 10 tahun. Sekarang saya merasa bahwa ini saatnya saya bermain yang terbaik."

Nadal melangkah mulus di babak-babak awal. Lawan pertama yang cukup menyulitkan petenis 27 tahun tersebut adalah Kei Nishikori (Jepang), di babak keempat. Pertandingan memang hanya berlangsung dalam tiga set, tapi semua harus diselesaikan dengan tiebreak.

Grigor Dimitrov (Bulgaria) jadi ujian Nadal di perempat final. Pada laga inilah Nadal kali pertama dan satu-satunya kehilangan set di Australian Open tahun ini. Pertemuan dengan Roger Federer (Swiss) di semifinal yang semula diprediksi akan ketat, ternyata hanya berlangsung dalam tiga set.

Meski diunggulkan, Nadal tak akan memandang enteng sang lawan. "Dia bermain lebih baik sekarang. Jika saya tidak memainkan permainan terbaik, saya yakin dia akan menang tiga set langsung."