Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekilas Jejak Legenda F1 Michael Schumacher

Kompas.com - 30/12/2013, 06:06 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber ,Reuters,AP

LYON, KOMPAS.com — Juara tujuh kali F1, Michael Schumacher, saat ini koma dan dalam kondisi kritis setelah jatuh dan terbentur batu pada bagian kepala, saat bermain ski di Pegunungan Alpen, Minggu (29/12/2013). Berikut adalah sekilas perjalanan legenda balap F1 itu.

Schumacher pensiun dari lintasan F1 pada 2006 setelah memenangi lima gelar beruntun dengan Ferrari dan dua gelar sebelumnya di atas mobil Benetton. Dia kembali ke arena olahraga itu pada 2010 dan melaju selama tiga musim untuk Mercedes tanpa banyak kesuksesan. Schumacher lalu kembali pensiun pada tahun lalu.

Gelar terakhir yang dimenangi Schumacher diperoleh pada 2004. Pensiunnya yang kedua dinyatakan seusai laga di Grand Prix Brasil pada 2012, yang hanya mengantarkannya pada posisi ketujuh.

Memulai debut pada 1991, pebalap Jerman ini menjadi legenda di lintasan F1. Dia memenangi gelar balap tersebut melebihi pebalap lain. Dia tercatat menggenggam 91 kali kemenangan dan merupakan satu dari dua pebalap dunia sampai saat ini yang pernah mengikuti lebih dari 300 grand prix.

Duel Schumacher pada masa jayanya dengan Damon Hill dan Jacques Villeneuve, yang dipicu semangat kompetisi, telah menjadi pengetahuan umum di dunia F1. Lahir pada 3 Januari 1969 di dekat Cologne, Jerman, dia adalah anak tukang batu yang memulai kariernya dari trek gokar lokal tempat ibunya bekerja di kantin.

Pada 1987, Schumacher menjuarai gokar Jerman dan Eropa. Kemenangan ini mengantarkannya ke dunia profesional. Debutnya di F1 pada 1991 langsung menempatkannya pada posisi ketujuh di Grand Prix Belgia. Setahun kemudian, dia bergabung ke Benetton, yang mengantarkannya meraih gelar F1 untuk kali pertama, pada 1992.

Bersama Benetton, dua gelar F1 disabet Schumacher. Pada 1996, dia hengkang ke Ferrari. Saat bersama tim ini, Schumacher mendapat hujatan karena mencoba menyeruduk Villeneuve di lintasan Jerez di lap terakhir pada 1997. Dia didiskualifikasi dari perlombaan sebagai hukuman.

Pada dekade berikutnya, Schumacher mendominasi podium sampai memutuskan untuk pensiun pada usia 37, tahun 2006. Namun, ayah tiga anak ini tergoda untuk menjajal kembali lintasan balap, dan pada 2010 menandatangani kontrak tiga tahun untuk Mercedes.

Selama bergabung dengan Mercedes, tak ada catatan prestasi segemilang masa jayanya. Pada 2012, dia memutuskan untuk pensiun selamanya. Schumacher akan tetap dikenang di lintasan balap F1, termasuk untuk tulisan di helm-nya: "Hidup adalah tentang gairah. Terima kasih telah berbagi (gairah) milikku."

Pada masa pensiunnya yang pertama, Schumacher mengalami kecelakaan yang cukup fatal. Kecelakaan sepeda motor pada Februari 2009 di Spanyol telah memberinya cedera leher dan tulang belakang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com