Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Naga, Kerja Sama Berantakan

Kompas.com - 20/12/2013, 10:12 WIB
NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Seharusnya, Indonesia bisa meraup dua emas dari lomba perahu naga di Bendungan Ngalike, Kamis (19/12). Sayang, irama mendayung tim putri yang berantakan, membuat Myanmar bisa menyusul dan meraih emas.

Wartawan Kompas, Korano Nicolash LMS, melaporkan dari Naypyidaw, ada empat nomor final perahu naga yang dilombakan kemarin. Myanmar sudah memperoleh dua, Indonesia satu lewat nomor 500 meter 20 pedayung putra.

Tim putra mengukir waktu 1 menit 48,039 detik. Thailand yang finis kedua, mencetak waktu 1.48,096 detik, tertinggal 0,057 detik dari sang pemenang. Myanmar memperoleh perunggu. Inilah emas perdana tim perahu naga Indonesia.

Sayang, prestasi putra tersebut gagal diduplikasi tim 500 meter 20 pedayung putri. Di nomor tersebut, Indonesia meraih perak, tertinggal 0,733 detik dari Myanmar. Myanmar yang masuk finis dengan 1.59,635 detik.

Sesungguhnya, dalam 200 meter pertama lomba, Indonesia sudah memimpin. Namun setelah itu, irama kayuhan salah seorang atlet yang duduk agak di belakang, sisi kiri biduk tak selaras dengan pedayung lain.

Akibat kayuhan rekan yang berbeda itu, dua pedayung lain yang duduk di belakangnya juga menjadi kacau. "Bahkan tidak bisa ikut mendayung menjelang garis finis," tutur Wahyuni, salah seorang pedayung dalam tim.

Seusai melewati garis finis, si atlet pun menangis. Menurut Sandra, dia menyadari seorang rekannya tidak kompak mendayung saat lomba tengah berlangsung seru. "Lengan kanan saya sempat kena dayungnya," kata Sandra mengungkapkan tanda-tanda ketidakkompakan kayuhan. Sandra duduk persis di depan rekannya yang gagal menyelaraskan irama kayuhan itu.

Ketika semua anggota tim tengah menarik dayung ke belakang, si rekan yang salah irama itu baru selesai menusukkan dayung ke dalam air. "Saya teriak, mengingatkan dia agar berhenti mendayung," kata Sandra.

Namun, si rekan itu masih terus mengayuh dengan irama yang tetap salah. Akibatnya, dua rekan dibelakangnya juga tidak bisa mendayung. "Tim jadi rugi. Akibatnya, kami disusul. Kami kalah di ujung perahu saja dari Myanmar," kata Wahyuni.

Kekompakan mendayung memang syarat mutlak dalam perahu naga. Isyarat tentang irama, peningkatan tenaga kayuhan, harus sama persis dilakukan oleh semua pedayung.

Isyarat yang terlambat untuk meningkatkan tenaga kayuhan itu pula yang membuat tim 500 meter 10 pedayung putra gagal menang, hanya finis di urutan ketiga. "Kami terlambat meningkatkan tenaga di 200 meter terakhir," kata Spens, anggota tim yang asal Sentani, Papua.

Jumat (20/12) ini, perahu naga akan memperebutkan delapan nomor final. Spens dan Eka Octarorianus yang sebelumnya telah mempersembahkan emas dari nomor kano, berharap teman-temannya akan turun kompak agar bisa mencuri emas.

Perahu naga sudah membagi 10 emas. Indonesia meraih satu, sembilan lainnya diborong oleh para pedayung Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com