Di cabang renang, tradisi inisiasi atau perpeloncoan untuk para rookie—mereka yang baru kali pertama mengikuti SEA Games—dimulai dari awal tahun 1990-an dan tetap dilakukan hingga sekarang.
Menurut Pelatih Felix C Sutanto, tradisi ini dilakukan oleh senior-senior untuk melatih mental para atlet muda yang baru bergabung di tim nasional.
Bentuk inisiasi bermacam-macam. Rambut para atlet rookie putra dipotong dengan model yang tidak beraturan, sedangkan rambut rookie putri dikuncir, sementara mukanya dicoret-coret menggunakan spidol water proof.
Mereka harus "memproklamasikan" diri sebagai atlet timnas yang baru dengan berjalan-jalan di sekitar perkampungan atlet. Selama masa itu, mereka tidak diperbolehkan menghapus "riasan" wajah ataupun membetulkan tatanan rambut mereka.
Pada SEA Games ke-27 di Naypyidaw, Myanmar, ada enam atlet rookie yang harus "pasrah" dikerjai senior-senior mereka. Para atlet tersebut adalah Satrio Bagaskara, Ricky Anggawijaya, dan Ignatius Setyo Budiutomo untuk putra, dan Iffy Nadya, Sagita Putri, dan Nurul Fajar di bagian putri.
Tradisi perpeloncoan ini telah berlangsung sejak seluruh tim bergabung menjelang keberangkatan menuju SEA Games.