GENEVA, KOMPAS.com — Mantan bintang tenis, Martina Hingis, harus menjalani pemeriksaan oleh polisi Swiss berkaitan dengan tuduhan melakukan tindak kekerasan terhadap suaminya.
Hingis bersama ibunya, Melanie Molitor, dan kekasihnya, Mario Wedmer, dilaporkan ke polisi telah melakukan tindak kekerasan terhadap suami Hingis, Thibault Hutin.
Hutin, yang merupakan atlet berkuda asal Perancis, menikah dengan Hingis pada Desember 2010 lalu. Ia melaporkan bahwa Hingis dan ibunya telah mencakar mukanya, sementara Wedmer memukul kepalanya dengan sebuah DVD player.
Polisi menyebutkan telah memeriksa ketiga orang tersebut pada pekan lalu, tetapi belum menetapkan status mereka. "Kami telah memeriksa ketiga orang berkaitan dengan pengaduan tersebut dan akan melimpahkan laporannya kepada lembaga pengadilan,” kata Juru Bicara Kepolisian Swiss.
Hutin langsung meninggalkan rumahnya bersama Hingis di Feusisberg, Swiss, dan pulang ke Paris. Ia kemudian menyebut dirinya menerima pesan telepon berupa ancaman tertulis yang mengatakan akan ada "orang-orang Rusia yang mengincarnya".
Hubungan Hingis, 33, dan Hutin, 27, memang telah memburuk sejak beberapa tahun belakangan dan mereka memutuskan berpisah pada awal tahun ini.
Hingis merupakan petenis utama dunia pada dekade 1990-an dan pemegang gelar juara lima turnamen Grand Slam. Ia mengundurkan diri karena cedera.
Tahun ini, ia berencana tampil kembali di lapangan. Namun, pada September lalu, Hingis membatalkan rencananya untuk bermain di Pan Pacific Terbuka di Tokyo karena alasan pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.