Event balap sepeda ini juga menjadi salah satu wisata olahraga (sport tourism) yang kini memang mulai jadi andalan untuk menggenjot sektor pariwisata. Salah satunya seperti yang dilakukan daerah berjuluk The Sunrise of Java ini.
"Tour de Ijen adalah upaya kami menggelorakan wisata minat khusus (special interest tourism), khususnya sport tourism dengan mengeksplorasi keindahan panorama alam di Banyuwangi. Kami ingi memompa industri pariwisata melalui olahraga," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Pada BTdI tahun ini, para pebalap akan berlomba menaklukkan rute 606 kilometer yang melintasi kawasan agraris nan subur, Pantai Pulau Merah dengan panorama dan ombak menawan, perkebunan dengan aroma kopi nan harum, hingga kawasan Kawah Ijen yang terkenal dengan api birunya (blue fire).
Melalui rute-rute tersebut, Banyuwangi ingin menunjukkan kepada dunia bahwa daerah ini mempunyai potensi destinasi wisata dan sumber daya alam yang luar biasa. Diharapkan, muncul efek pemasaran yang baik untuk mengajak wisatawan berkunjung ke Banyuwangi.
Saat kali pertama digelar tahun lalu, BTdI sukses menjadi pusat perhatian karena mempunyai rute yang dikenal sebagai salah satu yang terbaik dan terekstrem di Asia untuk tanjakan balap sepeda.
"Setelah kami menyelenggarakan Tour de Ijen kali pertama tahun lalu, kunjungan wisatawan ke Kawah Ijen meningkat pesat karena para wisatawan akhirnya tahu dari BTdI bahwa infrastruktur ke Kawah Ijen sudah sangat bagus," kata Anas.
Menurut Anas, wisata olahraga di Indonesia perlu terus dioptimalkan mengingat negeri ini mempunyai potensi luar biasa untuk memadukan konsep wisata dan olahraga yang bisa mendonorkan banyak dampak positif untuk kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.
Kini Indonesia mulai rutin menghelat berbagai ajang sport tourism, mulai dari pelaksanaan Jakarta Marathon, kompetisi selancar, berbagai ajang golf internasional, hingga Audax. ”Negeri ini punya potensi yang sangat besar untuk bisa mengembangkan sport tourism secara optimal,” pungkas Anas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.