Jalan yang mereka lalui untuk sampai ke final tidaklah mudah. Uchida mengalahkan rekannya sendiri, Minatsu Mitani, yang merupakan unggulan tujuh pada babak perempat final. Di semifinal, ia mengalahkan lawan tangguh lainnya, Wang Yihan dari China, dengan dua game langsung 21-17, 21-14, dalam 45 menit.
Penampilan Yamaguchi lebih mengejutkan. Merangkak dari babak kualifikasi, remaja berusia 16 tahun ini berhasil mengalahkan juara bertahan sekaligus unggulan enam, Tzu Ying Tai dari Taiwan, dengan straight game 26-24, 21-14 dalam 35 menit, di semifinal.
Jepang juga masih memiliki satu harapan untuk meraih gelar dari nomor tunggal putra lewat unggulan tujuh, Kenichi Tago, yang lolos ke final usai mengalahkan tunggal China, Gao Huan. Ini merupakan final kelima Tago di turnamen level Superseries. Tago akan menghadapi tantangan berat, yakni Lee Chong Wei, yang lolos ke final tanpa kehilangan satu game pun sepanjang turnamen.
Selain Jepang, China juga berhasil menciptakan all Chinese final pada nomor ganda campuran. Unggulan pertama, Xu Chen/Ma Jin, akan bertemu unggulan kedua, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Meski peringkat Xu/Ma lebih tinggi, Zhang/Zhao unggul dalam rekor pertemuan mereka dengan 13-2.
Sementara itu, Indonesia hanya memiliki satu wakil di final, yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka akan menghadapi ganda putra China, Chai Biao/Hong Wei. Kedua pasangan ini belum pernah saling berhadapan sebelumnya, karena sama-sama belum lama dipasangkan.