Blake mengakhiri kariernya selama 14 tahun sebagai petenis pro setelah tersingkir di babak pertama turnamen Grand Slam AS Terbuka, Rabu (Kamis WIB). Ia disingkirkan petenis Kroasia, Ivo Karlovic 7-6, 6-3, 4-6, 6-7, 6-7.
Blake mengakhiri kariernya in style. Ia berjuang penuh sebelum menyerah dalam lima set. Tak ayah kepergiannya diiringi dengan standing ovation (tepuk tangan sambil berdiri) oleh para penonton yang datang ke stadion Louis Armstrong di Flushing Meadows.
Tak ayal sambutan ini mengharu-biru Blake yang telah berusia 33 tahun. "Sambutan ini membuat saya yakin bahwa semua yang telah saya lakukan, semua kerja keras yang saya jalani ada maknanya dan sangat berarti," kata Blake.
"Saya berterima kasih kepada anda yang mau bertahan hingga lewat tengah malam di stadion. Saya tidak akan mengalami lagi hal ini dalam hidup saya. Karena itu, saya sangat menghargai anda semua yang mau datang. Saya akan selalu mengenang bahwa saya pernah berada di sini," lanjut Blake.
Malam mundurnya Blake juga bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-50 pejuang hak asasi manusia, Martin Luher King Jr, mengucapkan pernyatannya yang termasyhur, "I Have a Dream." Ungkapan yang merupakan tonggak dari persamaan hak asasi manusia di Amerika.
"Saya memikirkan juga hal ini," kata Blake. "Saya bangga bermain di hari bersejarah seperti ini."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.