GUANGZHOU, KOMPAS.com — Lin Dan berhasil mempertahankan gelar juara dunia pada BWF World Championships 2013 di Guangzhou, China, pertengahan Agustus lalu. Gelar tersebut merupakan yang kelima bagi Lin Dan, atau yang terbanyak dibanding pemain mana pun.
Berbagai kontroversi terjadi seusai Lin Dan memenangkan kejuaraan tersebut. Beberapa pihak menyalahkannya karena lawannya, Lee Chong Wei (Malaysia) tak bisa melanjutkan pertandingan akibat dehidrasi dan mengalami kram kaki di game ketiga.
Banyak yang menuduh, pendingin ruangan di Tian-He Indoor Gymnasium sengaja dimatikan menjelang game kedua, yang membuat kondisi Lee langsung drop. Lin Dan sempat menampik tuduhan tersebut dan mengatakan langsung pada Badminton World Federation (BWF) bahwa dia tidak tahu-menahu soal pendingin ruangan yang dimatikan. Ia juga mengungkapkan, bahwa dia bertanding dengan kondisi yang sama.
Juara Olimpiade 2012 ini kembali menegaskan pernyataannya tersebut saat diwawancara langsung oleh media olahraga China, Sports Sina.
"Jangan menyalahkan saya jika kalian kalah, karena saya selalu mengeluarkan permainan terbaik di lapangan. Meskipun bukan berarti saya tidak bisa dikalahkan. Saya bisa saja kalah jika kurang percaya diri ketika turun ke lapangan," aku Lin Dan.
Ditanya mengenai rival lamanya, Lin Dan menjawab, "saya tidak akan menyerahkan gelar juara dunia dengan mudah kepadanya (Lee Chong Wei). Ini adalah tanggung jawab saya pada diri sendiri dan lawan saya."
Sejujurnya, ketika melihat Lee terduduk di lapangan karena kram kaki, Lin Dan sama sekali tak terpikir untuk menang. "Saat melihat Lee Chong Wei kram dan tetap memaksa bertanding, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Sejujurnya, jika saya bukan lawannya, saya ingin membantunya saat itu."
"Tapi dia adalah rival saya yang terberat. Kami sama-sama memiliki kualitas lebih untuk merebut tiap emas pada tiap kejuaraan. Jika bukan karena dia, kemenangan yang saya raih tidak akan diapresiasi sebesar ini."