Bahkan, Bangun Putra Agung, yang mengikuti kategori sprint distance sempat terbengong-bengong dan kebingungan saat dirinya dipanggil ke podium untuk menerima hadiah sebagai juara pertama. Agung tak menyangka dia akan meraih juara pertama.
Agung menjelaskan, dalam kategori sprint distance, peserta triatlon harus berenang sejauh 500 meter, bersepeda sejauh 20 kilometer, dan berlari sejauh 5 kilometer. "Sewaktu lari, saya salah rute," kata dia yang terlihat masih bengong saat menerima hadiah di podium.
Seharusnya ia berputar di jarak 2,5 kilometer sehingga mencapai finis setelah menempuh jarak 5 kilometer. Agung tak menyadari tempat berputar tersebut. "Saya berputar di jarak 4 kilometer karena kelewatan. Seharusnya ada petugas di jarak 2,5 kilometer sehingga tak ada yang kebablasan seperti saya," tutur Agung.
Kebingungan Agung saat menerima hadiah juga karena dia merasa ada atlet lain yang lebih unggul. "Bingung, soalnya ada yang lebih cepat dari saya waktu lari. Saya jelas tertinggal dari dia. Lebih parah lagi, dia berputar di jarak 5 kilometer, jadi dia berlari sejauh 10 kilometer. Akhirnya saya sampai duluan dari dia," lanjut Agung.
Agung pun bertutur saat tiba di lokasi finis, dia menunggu atlet yang dia sebut lebih unggul itu. Dia pun menanyakan soal rute. Menurut Agung, atlet itu tak sadar bahwa dia salah rute. "Sebenarnya saya janji sama dia untuk ngomong ke panitia soal rute itu, makanya saya agak enggak enak juga jadi juara begini," aku Agung.
Selain agung dan atlet Australia yang salah berputar itu, ada juga yang tersasar saat bersepeda. "Teman saya ada yang nyasar juga. Seharusnya jarak untuk lintasan sepeda itu 20 kilometer, tetapi karena nyasar dia harus menempuh jarak 30 kilometer," ungkap Agung.
Meski sangat antusias dan mendukung event Biznet Bali International Triathlon 2013 ini, Agung berharap di tahun berikutnya tak terjadi lagi ketidakjelasan rute di tiap lintasan. Terlebih lagi, pergerakan di lintasan sepeda juga sempat terhambat karena macet. Kemacetan tersebut juga dikeluhkan oleh beberapa peserta lain karena lebih parah dari kemacetan tahun kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.