Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan "Big 4" Berlanjut di Wimbledon

Kompas.com - 21/06/2013, 14:30 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Turnamen grand slam ketiga tahun ini, Wimbledon, akan hadir selama dua pekan, 24 Juni hingga 7 Juli, di All England Club. Berikut beberapa fakta seputar Wimbledon untuk tunggal putra.

Reuni "Big 4"
Wimbledon 2013 adalah turnamen grand slam pertama sejak Wimbledon tahun lalu, di mana "Big 4", yakni Roger Federer (17 gelar grand slam), Rafael Nadal (12), Novak Djokovic (6), dan Andy Murray (1) kembali bertanding bersama.

Nadal absen di US Open 2012 dan Australian Open 2013 karena cedera lutut, sementara Murray absen di Roland Garros karena cedera pinggang.

Dari 33 turnaman grand slam terakhir (sejak French Open 2005), sebanyak 32 di antaranya selalu dimenangi salah satu dari "Big 4". Satu-satunya yang tidak mereka menangi adalah US Open 2009 yang memunculkan Juan Martin del Potro sebagai juara.

Dominasi Empat Unggulan Teratas
Terakhir kali pemain di luar empat unggulan teratas menjuarai Wimbledon adalah 12 tahun lalu, pada 2001. Ketika itu, Goran Ivanisevic yang berada di peringkat 125 dunia dan turun dengan fasilitas wild card berhasil mengalahkan Patrick Rafter di final.

Sejak Lleyton Hewitt menjadi juara pada 2002 ketika menjadi petenis nomor satu dunia, baru ada tiga petenis yang bisa menjuarai Wimbledon, yakni Federer (7), Nadal, (2), dan Djokovic (1).

Faktanya, sejak Open Era (mulai 1968), hanya tujuh petenis di luar unggulan empat besar yang bisa menjuarai Wimbledon.

Djokovic-Nadal
Sejak Roland Garros 2010, Djokovic dan Nadal total sudah memenangi 11 dari 13 turnamen grand slam. Nadal menang enam kali, sementara Djokovic lima kali. Dua gelar lainnya jadi milik Federer dan Murray.

Juara Bertahan
Federer tahun ini datang ke Wimbledon dengan predikat juara bertahan. Dia meraih gelar ketujuhnya tahun lalu setelah mengalahkan Andy Murray di final dengan 4-6, 7-5, 6-3, dan 6-4.

"The King of Grass"
Federer adalah raja lapangan rumput dengan koleksi 13 gelar juara. Rekor finalnya di lapangan jenis ini adalah 13-4 dan secara keseluruhan 121-17. Pada 2007, dia menjadi petenis kedua seteah Bjorn Borg di Open Era yang berhasil menjuarai Wimbledon lima kali berturut-turut.

Rekor 40 kemenangan beruntun Federer di Wimbledon terputus menyusul kekalahannya dari Nadal pada 2008. Borg memegang rekor 41 pertandingan tak terkalahkan secara beruntun di Wimbledon.

Petenis No 1 Dunia
Dua tahun lalu, Djokovic menjuarai Wimbledon untuk kali pertama yang mengantarnya menjadi petenis nomor satu dunia untuk kali pertama pula pada 4 Juli 2011. Setelah itu, dalam dua tahun berturut-turut, petenis Serbia ini menjadi unggulan pertama di Wimbledon. Senin besok, dia akan menjadi nomor satu dunia dalam 87 minggu.

Tetap No 1 Dunia
Djokovic dipastikan akan tetap menjadi petenis nomor satu dunia setelah gelaran Wimbledon tahun ini. Djokovic adalah semifinalis tahun lalu (harus mempertahankan 720 poin), sementara Murray yang kini berada di urutan dua dunia adalah finalis tahun lalu (1.200 poin). Peringkat tiga dunia Federer adalah juara bertahan (2.000 poin).

Di daftar ranking dunia, Djokovic memimpin dengan 11.830 poin, unggul 3.270 poin dari Murray. Andai kata Murray juara, dia hanya akan menambah tambahan poin 1.280, belum cukup untuk menggeser Djokovic.

Harapan Tuan Rumah
Finalis tahun lalu, Murray, jadi harapan tuan rumah untuk bisa menjuarai Wimbledon tahun ini. Pria kelahiran Skotlandia ini adalah petenis Inggris pertama yang bisa masuk final setelah Bunny Austin pada 1938.

Halaman:
Baca tentang
    Sumber ATP
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

    Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

    Timnas Indonesia
    Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

    Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

    Liga Inggris
    Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

    Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

    Badminton
    Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

    Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

    Sports
    Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

    Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

    Liga Indonesia
    Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

    Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

    Internasional
    Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

    Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

    Badminton
    Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

    Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

    Liga Indonesia
    Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

    Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

    Liga Inggris
    Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

    Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

    Timnas Indonesia
    Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

    Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

    Timnas Indonesia
    Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

    Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

    Liga Indonesia
    Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

    Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

    Internasional
    Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

    Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

    Liga Indonesia
    Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

    Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com