JAKARTA, Kompas.com - Asisten pelatih tunggal putera, Marlev Mainaky tidak ingin memaksakan jalan hidup sebagai pemain bulu tangkis kepada putera-puteranya.
Marlev, mantan pemain tunggal putera nasional, memang meminta dua puteranya yang tertua untuk berlatih bulu tangkis. Bagi Marleve, kedua puternya tersebut, Alwyn (13) dan Alden (11) telah memasuki masa-masa yang membutuhkan kedisiplinan. Sementara putera ketiganya, Aloysius masih berusia 3 tahun.
"Saya mengikuti cara yang diterapkan Papa saya untuk mendidik kami pada masa remaja dulu. Beliau memang sangat disiplin," kata Marlev. "Namun tentunya dengan modifikasi. Kami di Ternate dulu serba terbatas, sementara anak-anak saya sekarang memiliki fasilitas yang lebih dari cukup."
Namun justru dengan fasilitas yang lebih lengkap ini, kedisiplinan justru menjadi lebih sulit diajarkan. "Sekarang ini kan anak-anak mengisi waktu di luar sekolah dengan gadget dan games. Saya ingin mereka memiliki disiplin waktu dan yang saya mengerti olah raga itu mengajarkan disiplin pada anak," kata Marlev.
Marlev sadar penuh, olah raga termasuk bulu tangkis bukan alternatif yang menyenangkan dibandingkan games buat anak-anak jaman sekarang. "Saya tidak memaksa mereka untuk berlatih setiap hari seperti yang saya dan kakak-kakak saya rasakan. Tetapi saya ingin menumbuhkan dulu rasa suka pada permainan ini," kata Marlev lagi.
Marlev merupakan putera kelima dari pasangan Jantje Rudolf Mainaky dan Venna Hauvelman. Mereka adalah, Marinus, Richard, Reony, Rexy, Marlev, valentina dan Karel. Dari tujuh putra Jantje dan venna, lima anak memilih bulu tangkis, bahkan sebagai jalan hidup mereka. Empat dari mereka yaitu Rexy, Richard, Reony dan Marlev bahkan kini masuk dalam jajaran pelatih di Pelatnas bulu tangkis Cipayung.
Meski sibuk dengan tugasnya sebagai asisten pelatih tunggal putera di Cipayung, Marlev tidak mau melewatkan perkembangan minat anak-anaknya terhadap bulu tangkis. "Kebetulan rumah saya dekat Cipayung. Jadi saya bisa menyempatkan diri melihat anak-anak saya saat berlatih," kata Marlev. "Saya memasukkan mereka di klub Putra Mainaky yang baru berdiri. Kami masih berlatih di Cibubur dan tempat latihan bulu tangkis milik Taufk Hidayat," lanjutnya.
Ia juga berusaha mengenalkan aura bulu tangkis, baik di lapangan mau pun suasana penonton dengan mengajak mereka menyaksikan event bulu tangkis seperti Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013. "Paling tidak mereka merasakan puncak tertinggi apabila memilih menekuni bulu tangkis. Seperti yang kami rasakan sebagai anak daerah yang dapat keliling dunia lewat bulu tangkis."
Marlev memang tidak mau memaksa putra-putranya menjadi pemain bulu tangkis dan meneruskan legacy keluarga besar Mainaky. "Memang ada keinginan seperti itu. Bagaimana pun hanya tiga putra saya-lah yang benar-benar Putra Mainaky," kata Marlev yang menikah dengan mantan pemain pelatnas, Helen Hilsye Paoki.
Untuk ketiga puteranya: Alwyn, Alden dan Aloysius, Marlev dan Helen memang menyelipkan nama tengah "Putra" sebelum nama keluarga Mainaky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.