Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan, "Musuh Bersama" di French Open

Kompas.com - 31/05/2013, 15:08 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Jadwal pertandingan French Open pun sedikit berantakan karena hujan yang turun dan membuat beberapa pertandingan harus dihentikan sementara, bahkan ada yang berpindah hari.

Mendung selalu menggelayut sepanjang gelaran French Open tahun ini. Pada hari ketiga, Selasa (28/5/2013), hujan turun dari sebelum pertandingan pertama dimulai. Pertandingan baru bisa digelar beberapa jam kemudian.

Di tengah pertandingan, hujan kembali turun dan kali ini berlangsung sangat lama. Lapangan utama, Phillippe Chatrier, hanya bisa menyelesaikan dua pertandingan. Novak Djokovic yang turun pada partai kedua harus menunggu tujuh jam dari perkiraan waktu seharusnya.

Beberapa pertandingan yang tak selesai atau bahkan tak sempat digelar kemudian digeser ke hari keempat.

Hari kelima, tragedi hujan kembali terjadi. Hujan pertama turun saat laga pertama berjalan.

Djokovic yang turun pada partai kedua di Phillippe Chatrier kembali jadi korban. Kali ini pertandingannya melawan Guido Pella, terlambat sekitar tiga jam. Hujan kembali menginterupsi pertandingan di set kedua, yang memaksa mereka masuk ruang tunggu, sebelum bisa melanjutkan pertandingan lagi.

Dengan kondisi seperti ini, wajar jika pemain merasa terganggu atau kesal. Jika tak bisa menjaga tubuh dan mentalnya tetap siap, pemain bisa kehilangan momen dan akhirnya kalah dalam pertandingan.

Lalu, apa yang dilakukan Djokovic saat harus menunggu karena hujan tengah menguasai lapangan?

“Saat pertandingan tertunda karena hujan, saya melakukan apa yang dilakukan semua orang. Kamu tahu, duduk, makan, pergi ke toilet, kembali, menunggu kapan masuk ke lapangan."

“Ini seperti deja vu pada dua hari yang lalu (Selasa), saya keluar dan melakukan pemanasan berulang kali. Kamu tidak bisa melawan alam. Sangat penting untuk tidak frustrasi,” ujar petenis nomor satu dunia ini, saat menunggu pertandingan babak keduanya melawan Pella, Kamis (30/5/2013).

Djokovic juga mengisi waktunya dengan melakukan hal-hal konyol seperti yang biasa dia lakukan, di antaranya, dia mengambil kamera yang dipakai kru televisi dan memakainya untuk merekam petenis lain.

Seperti Djokovic, petenis lain juga harus mencari cara agar bisa menjaga emosi dan tetap fokus.

Dengan kondisi seperti ini, jelas French Open butuh atap, seperti yang sudah dilakukan di Australian Open dan Wimbledon.

Rencana sudah ada, tetapi para petenis harus bersabar karena kemungkinan baru akan terwujud pada 2018. Sambil menunggu rencana ini jadi kenyataan, Djokovic mengajukan usul, yakni memasang lampu terutama di lapangan utama.

“Ini sangat penting (punya atap). Ini yang saya dengar akan terjadi (pada 2018), tapi saya tahu mereka sudah memikirkan dan sedang mengusahakannya. Tapi ini sepertinya masih akan lama,” tutur petenis Serbia tersebut.

“Menurut saya, yang lebih dibutuhkan sekarang adalah lampu di center court karena pertandingan berhenti setiap pukul 09.00 atau 09.30 malam. Jika ada lampu, pertandingan bisa berlanjut beberapa jam lagi. Saya yakin ini bukanlah proyek besar dibanding dengan proyek pemasangan atap. Saya berharap ini akan terwujud dalam satu atau dua tahun lagi,” tambah finalis 2012 ini. (the-slice/xinhua)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com