MANILA, KOMPAS - Pecatur putra Indonesia, IM Farid Firmasyah (20), menahan remis pecatur India, GM Krishnan Sasikiran, di babak kedua Kejuaraan Catur Kontinental Asia
Wartawan
Kini, Farid meraih total satu poin dari dua pertandingan yang bisa saja diartikan satu menang dan satu kalah. Ini adalah langkah lumayan karena masih ada tujuh babak yang harus dimainkan. Kesempatan terbuka lebar untuk menambah poin.
”Dengan hasil dua kali remis ini, Farid mengambil poin banyak dari lawan yang ada di atasnya. Jadi, dia sudah beruntung bisa
Pertandingan ini dibuka dengan
Gajah pun ditukar dengan kuda. Farid sebetulnya sedikit rugi karena secara teori, gajah lebih unggul dari kuda. Dari sini, permainan menjadi tak biasa karena langkah Farid tidak seperti di buku teori.
Meski coba mengacaukan serangan Sasikiran, Farid tetap tertekan sejak awal. Hingga langkah ke-20, Sasikiran masih unggul dan menguasai empat lajur, sementara semua buah catur Farid masih berada di tiga lajur. Namun, Farid mampu bertahan dengan baik dan sulit ditembus.
”Lawan tidak melakukan
Kedua pecatur akhirnya saling mengorbankan pasukan perangnya. Pada langkah ke-73, lawan mengadu benteng, bisa jadi karena sudah malas berpikir. Apalagi keduanya sama-sama hanya memiliki benteng dan barisan bidak atau pion. Benteng pun saling memakan, sebuah
”Seorang GM pasti sudah memiliki pengalaman banyak, pasti persiapannya sudah matang. Saya sengaja kacaukan, enggak usah pakai teori, main
Farid sengaja total bertahan melihat lawan yang jauh lebih unggul. ”Saya tidak ada apa-apanya, kalah jauh. Kalau saya nafsu