Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISG Diisyaratkan di Jakarta

Kompas.com - 14/05/2013, 03:13 WIB

Pekanbaru, Kompas - Polemik penentuan lokasi Pesta Olahraga Negara-negara Islam 2013 tampaknya akan segera berakhir. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengisyaratkan akan tetap memindahkan lokasi dari Pekanbaru, Riau, ke Jakarta.

Dalam kunjungan ke Pekanbaru, Riau, Senin (13/5), Roy secara terang-terangan menyatakan, persoalan hukum yang menimpa Gubernur Riau Rusli Zainal menjadi dasar utama yang melandasi proses memindahkan tuan rumah dari Pekanbaru ke Jakarta, yang sempat gonjang-ganjing itu.

Saat ini, Rusli menyandang status tersangka kasus korupsi suap dana Pekan Olahraga Nasional Riau 2012 dan izin usaha kehutanan.

”Ini bukan kemauan saya. Saya sudah berkonsultasi dengan Kepala Negara, KPK, dengan Komite Olimpiade Indonesia, Islamic Solidarity Games Federation, KONI, pakar ekonomi, dan pakar hukum. Status Gubernur Riau ini yang menjadi masalah nonteknis. Saya tidak khawatir dengan persoalan teknis (sarana olahraga). Kalau status gubernur tidak tersangka, saya 1.000 persen akan mendukung dan setuju Riau menjadi tuan rumah,” kata Roy.

Roy menambahkan, apabila sesuatu hal terjadi, yang memaksa Gubernur Riau pindah ke Jakarta, semestinya penanggung jawab persiapan Pesta Olahraga Negara-negara Islam (Islamic Solidarity Games/ISG) secara otomatis jatuh kepada Wakil Gubernur Riau Mambang Mit.

Hanya Mambang tidak bersedia menanggung beban itu karena sedang mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Riau, September 2013. Sementara ISG direncanakan digelar 22 September-1 Oktober.

”Memang pemerintahan masih berjalan. Namun, untuk menghadapi acara internasional seperti ini tidak bisa diwakilkan kepada semua orang karena wakil gubernur sudah menyatakan tidak bersedia. Ini bukan ’mantenan’ yang bisa main ganti orang semaunya,” kata Roy, yang datang ke Pekanbaru untuk menyampaikan secara langsung pemindahan itu.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, yang ikut dalam kunjungan itu, berpendapat, persoalan nonteknis sebenarnya bisa diatasi dengan penggantian orang sebagai penanggung jawab. Namun, Agung belum bisa menunjuk orang yang cocok untuk menggantikan posisi Rusli bila dia terpaksa pindah ke Jakarta.

Rusli, di depan Menpora, berharap masalah statusnya tidak menjadi halangan untuk pelaksanaan ISG dipindah dari Riau. ”Kan masih ada yang lain yang bisa bertanggung jawab. Ini juga tanggung jawab pemerintah pusat,” tuturnya.

Menpora sempat mengemukakan pilihan lain untuk membuka peluang agar Riau bisa tetap menjadi tuan rumah, yaitu dengan menggelar ISG di dua tempat, yaitu Jakarta dan Pekanbaru. Akan tetapi, hal ini belum diputuskan.

Keputusan untuk memilih tuan rumah akan diambil setelah Menko Kesra, Menpora, dan pihak terkait lainnya menggelar rapat di Jakarta. (sah/nic)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com