Etape III Diwarnai Kejutan Pebalap Italia dari Tim Rusia

Marina di Ascea, Senin - Mendapat tambahan energi dari keindahan pantai yang terbentang di wilayah Amalfi di Italia bagian selatan, Luca Paolini (tim Katusha) memastikan sebagai yang tercepat di etape ketiga balap sepeda Giro d’Italia 2013, Senin (6/5).

Secara mengejutkan, ia memegang kendali di beberapa kilometer terakhir. Total 222 kilometer dituntaskan pebalap tim Rusia itu dalam waktu 5 jam, 43 menit, dan 50 detik.

Berawal dari Sorrento menuju Marina di Ascia, pebalap sudah dihadang jalanan berliku naik-turun sejauh 130 km. Tujuh pebalap menyerang di 10 km awal. Mereka adalah Fabio Taborre (Vini Fantini-Selle Italia), Manuele Boaro (Team Saxo-Tinkoff), Willem Wauters (Vacansoleil-DCM Pro Cycling Team), Jarlinson Pantano (Colombia), Bert De Backer (Team Argos-Shimano), Dirk Bellemakers (Lotto Belisol), dan Jackson Rodriguez (Androni Giocattoli).

Di belakang mereka, tim Sky terus memimpin balapan. Seolah ingin menegaskan kekuatan dan kekompakan, para pebalap tim Sky terus-menerus menempatkan diri di depan rombongan besar pebalap.

Lintasan naik-turun sepanjang 130 km agaknya tidak menyulitkan ketujuh pebalap di depan. Mereka terus memacu dan memperlebar selisih waktu antara 5 dan 7 menit.

Bradley Wiggins bersama pemegang maglia rosa, Salvatore Puccio, serta kawan-kawan tim Sky tidak mau kalah. Mereka terus memacu sepeda dan mengontrol irama pacuan edisi ke-96 itu.

Di 94 km menjelang finis, Astana mulai menempatkan sejumlah pebalap di depan rombongan. Agaknya mereka mulai mencoba mencuri peluang untuk mengantarkan Vincenzo Nibali, sang kapten tim.

Di etape kedua, Astana terpaut 14 detik di belakang Sky. Dengan kekuatan penuh para pebalap pendakian, mereka cukup yakin bisa menaklukkan etape ketiga.

Apalagi, tanjakan terakhir tidak terlalu menyulitkan para kontestan. Hanya turunannya yang berliku dan curam serta basah, itu cukup menyulitkan.

Menjelang tanjakan kedua, di 56 km menjelang finis, Fabio Taborre (Vini Fantini) melepaskan diri dari tujuh pebalap terdepan. Ia terus memimpin dan memperlebar jarak hingga 3 menit dengan rombongan terdepan.

Namun, di 25 kilometer menjelang finis, Ryder Hesjedal (Garmin Sharp) ”menangkap” Toberro. Meski akhirnya ia juga tertangkap rombongan besar pebalap setelah sempat memimpin sebentar.

Puncak pendakian terakhir di Sella di Catona menjadi saksi pertarungan para pendaki. Nibali dan Wiggins tidak merebut poin pendakian di sana.

Seusai pendakian kedua, Wiggins dan Nibali memimpin. Namun, keduanya tak menyangka, secara mengejutkan Luca Paolini (Katusha) menyerang di 6 km menjelang finis.

Paolini yang sudah menjadi pebalap profesional sejak 2000 terus memimpin balapan hingga di Ascea. Wiggins gagal merebut gelar di etape kedua, tetapi ia ada di posisi kedua klasemen umum, terpaut 17 detik dari Paolini.

Finis di puncak perbukitan

Untuk pertama kali dalam pekan pertama Giro, balapan akan finis di puncak perbukitan di akhir etape keempat, Selasa (7/5). Para pebalap akan meluncur semakin jauh ke selatan Italia sejauh 246 km dari Policastro Bussentino menuju Serra San Bruno.

Mereka akan melintasi perbukitan dengan hutan yang tergolong lebat. Kekuatan dan daya tahan mereka diuji dengan dua tanjakan berkategori tiga dan dua di 40 kilometer terakhir. Etape keempat ini juga berpotensi memorakporandakan klasifikasi umum. (BBC/AFP/HLN)