JAKARTA, KOMPAS.com - Manokwari Valeria Papua Barat harus mengakui keunggulan Jakarta Popsivo PGN di grand final voli putri BSI Proliga 2013 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (5/5/2013).
Valeria yang selalu menang atas Popsivo di babak penyisihan ditaklukkan Popsivo 3-1 (28-26, 26-24, 20-25, 25-14).
Dalam pertandingan yang berlangsung empat set dengan tensi tinggi, Valeria selaku tim debutan di Proliga 2013 hanya mampu mencuri kemenangan di set ketiga.
Di set pertama, kedua tim kejar mengejar poin sehingga terjadi duece. Kemudian di set kedua, walau sempat unggul dengan selisih 2 poin (22-24), Valeria akhirnya takluk.
Valeria yang mencoba bangkit di set keempat untuk mencuri kemenangan dan memaksa pertandingan berlangsung lima set justru sudah tertinggal jauh di awal.
Mereka sempat tertinggal 6 poin dari Popsivo saat kedudukan 8-2. Selanjutnya, tertinggal dengan selisih 9 poin (18-9), 12 poin (24-12), dan akhirnya takluk dengan selisih 12 poin (25-14).
Pelatih Manokwari Valeria Papua Barat Eko Waluyo mengatakan, kekalahan timnya disebabkan pemainnya kalah mental dalam bertanding.
"Tim kami baru pertama kali masuk ke final dan belum punya pengalaman bermain di final," jelasnya.
Situasinya berbeda dengan Popsivo yang sudah mempunyai pengalaman tampil di final tahun lalu.
Meskipun dalam babak penyisihan, Valeria selalu menang atas Popsivo, menurut Eko, aura bermain di Istora Senayan pada grand final itu sangat berbeda dengan bermain di luar Istora.
"Tekanan bermain di Istora itu sangat tinggi dan itulah yang menjadi kendala bagi para pemain kami," ujarnya.
Menurut Eko, di dua set pertama, timnya sudah berusaha mengejar ketertinggalan angka dari Popsivo, namun tetap saja sulit.
"Saya akui bahwa tim lawan memang solid. Mereka pantas menjadi juara. Tetapi setidaknya, kami sudah lumayan membuat tim lawan ketar-ketir," tuturnya.
Sementara itu, pelatih Jakarta Popsivo PGN Muhammad Ansori mengatakan, sangat bersyukur atas kemenangan timnya. Menurut dia, gelar juara Proliga 2013 harus diraih oleh timnya dengan susah payah.
"Sebelumnya (selama babak penyisihan Proliga 2013), kami selalu kalah melawan Valeria," ujarnya.
Namun, menurut dia, ketika tampil di final melawan Valeria, pemain diminta untuk tampil maksimal.
"Saya beritahu para pemain untuk bermain habis-habisan dengan penuh semangat," ungkap Ansori.
Menurut dia, semangat bermain yang ditunjukkan timnya adalah kunci untuk mampu mengalahkan tim yang tidak pernah dikalahkan timnya sebelumnya.
"Saya tekankan kepada anak-anak untuk semangat, semangat dan terus semangat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.