Padang, Kompas -
Setelah menjalani laga terakhir melawan Churchill Brother (India) di Padang, Rabu (1/5), yang dimenangi Semen Padang 3-1 (1-0), tim berjulukan ”Kabau Sirah” itu memantapkan posisi sebagai pemuncak klasemen Grup E. Dari enam pertandingan, Semen Padang memenangi lima di antaranya dan sekali bermain imbang.
Dengan posisi juara grup, Semen Padang memiliki keunggulan akan menjadi tuan rumah dalam babak 16 besar, yaitu melawan Da Nang sebagai runner-up Grup G. Sesuai dengan peraturan, setiap juara grup diberi hak menjadi tuan rumah dalam babak 16 besar yang hanya berlangsung dalam satu pertemuan tersebut.
Baru pada babak perempat final dan semifinal, pertandingan berlangsung dalam sistem kandang dan tandang.
Dalam laga kemarin, Semen Padang menekuk Churchill, kandidat jawara Liga India, lewat serangkaian serangan mematikan dari formasi yang tidak lazim. Pelatih Semen Padang Jafri Sastra memilih untuk tidak memainkan dua legiun asing, yakni Esteban Vizcarra dan Hyu Yun-koo. Ia juga mengistirahatkan pemain belakang Wahyu
Dalam laga itu, Jafri mencoba menempatkan tukang gedor Titus Bonai dan gelandang Ricky Akbar Ohorella untuk melakukan serangan dari sayap kiri. Akan tetapi, serangan justru terbangun lewat sayap kanan melalui pergerakan Elie Aiboy, diteruskan dominasi Edward Wilson Junior di lini terdepan.
Jafri membenarkan susunan pemain dan formasi dalam laga tersebut merupakan percobaan. Ini diperlukan guna menghadapi kondisi darurat bilamana sejumlah pemain kunci terpaksa absen. Jafri berani melakukan percobaan karena hasil laga kemarin tidak menentukan posisi Semen Padang dan Churchill dalam
Ia mengatakan, penempatan posisi sejumlah pemain yang tidak biasa memang relatif sulit mengingat adanya keniscayaan proses yang harus dijalani. ”Akan tetapi, pada babak kedua, setelah kita ubah lagi, bolanya mengalir lancar lagi,” kata Jafri.
Sekalipun telah menuntaskan semua laga tanpa kalah, Jafri tetap mesti berhitung dengan stamina anak-anak asuhannya. Pasalnya, pada 5 Mei, Semen Padang akan menghadapi PSM Makassar dan melawan Perseman Manokwari pada 9 Mei dalam Liga Primer Indonesia.
Pada laga lain di Grup F, wakil Indonesia, Persibo Bojonegoro, menutup partisipasinya di Piala AFC dengan kekalahan 1-6 (0-3) dari New Radiant SC asal Maladewa. Dari enam laga, Persibo yang akhirnya menjadi juru kunci hanya meraih satu poin dari hasil sekali imbang dan lima kali kalah.