Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Suarez, Dalglish Tudin FA Kacau

Kompas.com - 27/04/2013, 23:14 WIB

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Mantan pemain dan pelatih Liverpool, Kenny Dalglish, menuding sanksi yang diberikan FA kepada penyerang Liverpool, Luis Suarez, tidak adil. Menurutnya, ini menunjukkan adanya sistem yang tak jelas di FA dalam hal pemberian sanksi.

Suarez dijatuhi hukuman larangan bertanding sebanyak 10 kali akibat menggigit bek Chelsea, Branislav Ivanovic. Dalam tulisannya di harian Daily Mirror, Dalglish menekankan bahwa tindakan Suarez tersebut tidaklah bisa diterima. Namun, Dalglish mempersoalkan durasi hukuman yang diberikan, serta menuding bahwa sistem disiplin FA mengalami kekacauan.

"Sebagai permulaan, lihatlah fakta bahwa FA menyatakan bahwa Suarez layak mendapat lebih dari larangan tiga kali bermain. Pernyataan itu dikeluarkan sebelum mereka menunjuk Komisi Regulasi Independen untuk menangani masalah ini," kata Dalglish. Menurut Dalglish, pendapat FA tersebut sudah memberikan pengaruh pada penilaian komisi tersebut.

"FA menunjuk beberapa orang untuk mempertimbangkan kasus ini dan memberitahu bahwa mereka harus memberi Suarez hukuman lebih dari tiga pertandingan. Ketiga anggota komisi ini tahu mereka harus memberi hukuman lebih dari tiga pertandingan untuk menegaskan posisi mereka," kecamnya lagi. Karena itulah Dalglish mempertanyakan independensi Komisi Regulasi Independen yang ditunjuk oleh FA.

"FA memilih orang yang menjadi anggota. Apakah lantas komisi tersebut menjadi independen? Lihat juga siapa yang ada di situ. Seorang mantan pemain, seorang anggota dewan FA, dan seorang advokat yang sudah dikenal FA. Seorang anggota FA di komisi independen yang dibentuk FA, lucu sekali," kata Dalglish.

Pria yang mencatat 355 penampilan bersama The Reds semasa aktif ini juga mempertanyakan apakah FA menggaji anggota komisi ini. "Saya ingin tahu apakah FA menggaji mereka atau mereka melakukan tugasnya tanpa dibayar."

Dalglish menekankan bahwa prosedur disiplin FA ini menurutnya sangat tidak adil. Ia membandingkan penanganan kasus Suarez dengan penanganan kasus kriminal di pengadilan Inggris.

"Saat Anda melakukan kejahatan di Inggris, kasus Anda berhak didengar oleh juri yang tak punya hubungan apa pun dengan pihak penuntut umum. Sementara di FA situasinya tidak seperti itu. Sistem disiplin mereka kacau dan dipenuhi keanehan."

Tak puas, Dalglish membandingkan hukuman yang diterima Suarez dengan hukuman yang diterima Jermain Defoe saat menggigit Javier Mascherano. "Defoe hanya mendapatkan kartu kuning, sementara Suarez mendapat larangan bermain 10 kali karena wasit tak melihatnya," kata Dalglish.

"Hal terpenting ialah bukan durasi hukuman, namun mengenai pengambilan keputusannya. Informasi tersebut harus diketahui publik saat hukumannya sudah diumumkan, dan dengan begitu diskusi-diskusi tak perlu mengenai larangan bermain yang ditujukan untuk Suarez," pungkasnya.

Suarez telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara langsung pada Ivanovic, yang segera diterima oleh bek Serbia tersebut. Ia pun menegaskan telah menerima larangan bertanding yang dijatuhkan padanya, dan tidak menggunakan hak banding yang diberikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com