Itu bisa dilakukan dengan menggandeng media. ”Dulu kita mendengar bintang seperti Adrianus Taroreh, Liem Siauw Bok. Selain bagus mainnya, mereka dikenal karena terus-menerus diberitakan media,” tambah Fritz.
Kritik Fritz ada benarnya. Dalam berbagai jumpa pers, misalnya, sangat jarang pemain dilibatkan atau diberi ruang tampil di media. Acara seperti itu umumnya hanya dihadiri para pelatih.
Bola voli berpotensi besar untuk lebih berkembang. Olahraga ini juga diminati kalangan swasta. Banyak perusahaan BUMN jadi penopang klub Proliga. ”Bola voli ini seksi untuk mendapat bapak angkat,” kata Roy Suryo, Menteri Pemuda dan Olahraga.
Dana ada, klub siap, dan animo publik besar. Jika semua potensi itu dikelola tepat, tentu bisa menghasilkan produk tontonan yang bisa dijual ke televisi. Hanny, Yohanesi, dan Fritz sepakat dengan tesis itu. Kata Fritz, kuncinya: