Jakarta, Kompas
Wasit Rafael Ramos (Amerika Serikat) menghentikan pertandingan saat ronde ketiga baru berlangsung 2 menit 12 detik karena darah mengucur dari pelipis kanan dan pelipis kiri Chris John. Setelah beberapa saat tim medis gagal menghentikan aliran darah itu, wasit menyatakan laga berakhir dengan technical draw.
Dengan demikian, gelar juara masih berada di tangan Chris John. ”Terima kasih para fans. Terus terang saya tidak begitu puas dengan hasil ini. Persiapan saya selama ini tidak tersalurkan. Saya mendapat luka yang cukup parah dan pertandingan tidak bisa dilanjutkan,” kata Chris John.
Pada duel sebelumnya, petinju Indonesia Daud ”Cino” Jordan (25) harus merelakan gelarnya di kelas bulu versi IBO setelah direbut petinju asal Afrika Selatan yang juga mantan juara dunia IBO, Simpiwe ”V12” Vetyeka (32). Dalam duel yang dipimpin wasit Phil Austin ini, Daud kalah TKO pada menit kedua ronde ke-12.
Rekor Daud kini jadi 30 menang (23 KO) dan 3 kali kalah. Daud, yang 15 kali memukul KO lawannya di tiga ronde pertama, kini kalah KO untuk pertama kali. Daud mengakhiri laga dengan tragis, terhuyung-huyung dan tak mampu membalas pukulan Vetyeka di ronde terakhir. Seperti dikatakan Daud sebelum laga, pukulan KO sesuatu yang datang tanpa direncanakan.
Vetyeka, pemegang rekor 25 kali menang (15 KO) dan 2 kali kalah ini, seusai duel mengatakan, apa yang ia raih ini karena didukung timnya, termasuk pelatih yang selalu memberinya semangat. ”Terima kasih saya telah diberi motivasi untuk bertarung di sini,” katanya.
Kedua petinju tampak berhati-hati di menit pertama ronde pertama. Memasuki menit kedua, Vetyeka, yang jangkauan tangannya lebih panjang itu, mulai agresif memukul. Pukulan juara Afsel yang mempertahankan titelnya sembilan kali ini beberapa kali mengenai wajah Daud.
Daud mendapatkan momen pada ronde ketiga. Dua kali petinju yang masuk jagat profesional di usia 17 tahun ini menekan Vetyeka ke sudut ring dan menghujaninya dengan pukulan telak. Namun, hingga akhir ronde ketiga, raut muka Vetyeka masih tetap terlihat segar.
Ronde-ronde selanjutnya makin menegangkan. Kedua petinju sama-sama memukul dengan akurat, dan sama-sama lelah. Wajah keduanya lebam. Mereka makin sempoyongan di ronde ke-10. Namun, Vetyeka memegang kendali pada dua ronde terakhir.
Terakhir, Daud mempertahankan gelar pada November 2012. Ia menumbangkan penantangnya, Choi Tseveenpurev (Mongolia).