Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Finis 11 Besar, Perjuangan Maksimal Subhan Aksa

Kompas.com - 14/04/2013, 22:30 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

FARO, KOMPAS.com — Kecelakaan di SS-6 Rally de Portugal pada Sabtu (13/4/2013) membawa konsekuensi berat buat Subhan Aksa di hari terakhir Minggu (14/4/2013). Ia harus memulai SS12 dengan status posisi 13 overall kelas WRC-2. Padahal, sebelum kecelakaan, posisinya di 7 Besar dengan potensi masuk 5 Besar karena selisih waktunya tak jauh dari dua pereli di atasnya.

Kondisi Ford Fiesta RRC yang dipacunya pun parah saat di-towing ke service area. Meski dipenuhi mekanik profesional dan peralatan canggih, kru M-Sport butuh 3 jam untuk memperbaiki pacuan andalan Indonesia yang maju dengan bendera Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) itu.

Girboks mobil, misalnya, harus diganti utuh akibat gigi mundurnya jebol karena dipaksa Subhan kembali ke jalur lomba saat kecelakaan. Rumah setir dan pintu kanan pun diganti karena rusak berat akibat sempat menghantam pohon sebelum terjebak di luar lintasan reli. Ringkasnya, banyak perbaikan untuk mempersiapkan mobil layak berpacu lagi di hari terakhir.

"Jika dibanding-bandingkan, apa yang dialami Subhan termasuk ‘ringan’ dibandingkan dua peserta lain yang terjebak di ‘tikungan maut’ yang sama," demikian surat elektronik yang diterima Minggu malam ini.

Salah satunya adalah pereli tim pabrikan Mini J Cooper, Oleg Kikireschko (Ukraina). Jika mobil Subhan terhalang pohon, punya Kikireschko tetap meluncur ke lembah sedalam 15 meter dengan keadaan terguling-guling. Ia sama sekali tak bisa memanfaatkan ketentuan Rally 2 sebagaimana yang didapatkan Subhan sehingga bisa ikut etape terakhir meski tak tuntas di etape sebelumnya.

Fasilitas itu didapat sejumlah pereli WRC-2 yang bermasalah di etape sebelumnya, antara lain Robert Kubica di atas Citroen DS3 RRC-nya. Mantan pembalap Formula 1 itu sempat menghuni posisi kedua overall sebelum terhenti dalam perjalanan menuju SS5 sejauh 280 km karena kehabisan ban, tapi akhirnya finis di urutan 6 overall. Kikireschko sendiri menyusul rekan setimnya, Valeriy Gorban, yang lebih dulu keluar arena pada SS5.

Di SS12, Subhan kembali tampil lumayan apik, finis di urutan 10, tetapi posisinya masih terpaku di 13 overall. Sampai kemudian masalah lain terjadi di SS13. Pacuannya terhalang mobil peserta lain yang mogok dan melintang di tengah-tengah jalur.

Subhan dan pereli di belakangnya harus ambil jalan memutar untuk bisa meneruskan lomba dan kehilangan waktu sekitar 3 menit yang jelas sangat berharga. Tim BFRT pun melayangkan protes resmi agar waktu tempuh Subhan bisa dikoreksi di SS tersebut.

Namun, sampai berita ini diturunkan, belum ada perbaikan karena faktanya Subhan tetap tercatat sebagai finisher ke-12 di SS itu. Jika tak ada insiden, seharusnya ia bisa finis 3 sampai 4 urutan lebih baik di SS13.

Akhirnya, meski finis 8 besar di SS14 dan 8 besar di SS15 sekaligus akhir lomba, posisi Subhan hanya bisa didongkrak dua peringkat lebih baik. Itu pun lewat perjuangan ekstra akibat besarnya defisit waktu yang harus dikejar sejak SS12.

Subhan sendiri legowo menerima kenyataan itu yang berarti kegagalan menangguk poin. Hanya 10 Besar yang dapat jatah poin, atau satu urutan di atas Subhan. Sejak ikut PWRC tahun lalu, inilah kali pertamanya gagal mendapatkan poin kejuaraan di sebuah seri lomba.

“Ini proses pembelajaran yang sangat berarti. Kita bisa memaksimalkan pengalaman dengan sebanyak-banyaknya dengan mobil baru ini karena tingkat kesulitannya sangat tinggi. Perlu konsentrasi penuh untuk mengatasinya. Tapi, kembali lagi seperti tujuan semula memilih Portugal sebagai ajang menimba pengalaman, Alhamdulillah kita bisa menyelesaikan reli ini dengan selamat," katanya.

Kelas WRC2 di seri keempat kejuaraan dunia ini dimenangi Esapakka Lappi (Finlandia/Skoda Fabia S2000) yang seolah tanpa gangguan karena memimpin sejak awal lomba. Ia ditemani Robert Barrable (Irlandia/Ford Fiesta S 2000) dan Sepp Wiegand (Jerman/Skoda Fabia S2000) ke atas podium.

Di kelas WRC sendiri, Sebastien Ogier (Prancis/Volkswagen Motorsport) kembali sukses membawa VW Polo R WRC menjadi juara. Ini kemenangan ketiga Ogier berturut-turut setelah sukses serupa di Rally Swedia dan Meksiko yang sekaligus menebalkan posisinya di tampuk klasemen dengan total poin 102.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com