Sejumlah orang yang berkerumun di sekeliling ring tinju yang dipasang di seberang Hotel Sultan itu adalah mereka yang kebetulan lewat dan melihat ada kegiatan di lokasi itu. Beberapa pedagang asongan yang biasa berjualan di sana buru-buru mampir setelah melihat ada kerumunan orang dan ring tinju.
Latihan terakhir Chris dan Daud di tempat umum ini dilakukan menjelang duel melawan para penantang di Stadion Tenis Indoor Senayan, Minggu (14/4). Penantang Chris, Satosi ”Bazooka” Hosono asal Jepang, juga ikut berlatih fisik ringan di atas ring. Begitu pula lawan Daud, petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe ”V12” Vetyeka.
”Latihan di tempat umum ini penting, bagian dari publikasi, supaya masyarakat luas tahu,” kata Daud ”Cino” Jordan yang akan mempertahankan gelar kelas bulu IBO melawan Vetyeka.
Hal senada diungkapkan Chris. ”Ya, public training ini untuk promosi,” kata petinju dengan rekor bertanding 48 kali menang (22 KO) dan 2 imbang yang akan mempertahankan gelar super bulu WBA untuk ke-18 kalinya.
Latihan di tempat umum ini berbeda dengan upaya publikasi Chris pada duel sebelumnya. Menjelang pertarungan Chris melawan petinju Jepang Shoji Kimora di Marina Bay, Singapura, 5 Mei 2012, konferensi pers digelar di Atrium Pondok Indah Mall 2. Keriuhan mal menjadi sasaran publikasi efektif. Tanpa diundang, pengunjung mal tahu ada Chris John.
Menjelang laga Chris dan Daud di Singapura pada November 2012, acara timbang badan juga dilakukan di Plaza Hotel Marina Bay Sands, Singapura. Heboh? Tentu saja.
Menurut Ressy Salim, wakil promotor dari Dragon Fire di Indonesia, acara ini memang hanya untuk media massa. ”Masyarakat (yang tidak menonton langsung di Tenis Indoor) kan nanti bisa menonton di (kanal) RCTI,” katanya santai.
Acara jelang laga ini terlihat bukan sebuah latihan yang sebenarnya. Chris, Hosono, Daud, dan Vetyeka hanya tampil di atas ring dan menggerak-gerakkan badannya. Mereka berputar-putar, memberi kesempatan kepada pewarta foto dan juru kamera untuk mengambil gambar mereka.
Pelatih Chris, Craig Christian, berteriak di luar ring, ”Lihat kamera, jangan terlalu buang tenaga.” Kata Chris, ”Ya, saya akan berputar ke arah sana nanti.”
Vetyeka seusai beraksi mengatakan, ia senang bisa menunjukkan diri di tempat terbuka. Meski udara sangat panas, ia tidak merasa terganggu. ”Saya senang di Indonesia,” katanya.
Vetyeka mengatakan, ia lebih dari sekadar siap untuk menumbangkan Daud. ”Ia (Daud) hanya bisa memukul, mengandalkan kekuatan saja, tetapi tidak berpikir,” ujarnya. Vetyeka tidak menargetkan menang KO atau menang angka. ”KO bukan tujuan saya. Kita lihat nanti. Bagaimana nanti saya akan memukul. Itu bagian dari strategi,” kata petinju dengan rekor 24 kali menang (14 KO) dan 2 kalah ini.
Daud tidak kalah garang. ”Kalau ia (Vetyeka) berkata seperti itu (Daud tidak berpikir), ia sebetulnya juga sama, he-he-he. Saya sudah punya referensi tentang dia. Ia punya pukulan lengkap, dan saya harus berhati-hati,” kata Daud, yang memiliki rekor bertanding 30 menang (23 KO) dan 2 kali kalah ini.
Daud selama tiga bulan terakhir telah memperkuat pukulan dan daya tahan tubuhnya. ”Saya yakin dia bisa mengibarkan Merah Putih. Strategi saya, memenangi setiap ronde. KO itu sesuatu yang datang tidak direncanakan,” paparnya.
Bagi Chris, Hosono yang 23 kali menang (17 KO) dan 2 kali kalah memiliki pukulan pendek yang cukup bagus. ”Ia salah satu petinju tangguh di Jepang. Terbukti ia saat ini masuk sepuluh besar WBA,” ujar Chris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.