Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan dari Guncangan Menuju Empat Besar

Kompas.com - 10/04/2013, 03:16 WIB

Setelah seri terakhir putaran kedua kompetisi BSI Bola Voli Proliga 2013 di Semarang pada 5-7 April, tiga tim putra dan tiga tim putri terbawah membubarkan diri. Para pemain asing pulang ke negaranya masing-masing. Para pemain lokal pulang ke rumah. Para pelatih beristirahat.

Sebaliknya, tim-tim yang masuk babak empat besar kembali bersiap diri untuk berkompetisi secara penuh. Empat tim putra dan empat tim putri akan saling bertemu dua kali. Putaran pertama digelar di Yogyakarta pada 19-21 April dan putaran kedua di Bandung, 26-28 April. Dua tim terbaik akan bertarung di babak final pada 5 Mei.

Kembali menapaki jalan panjang babak penyisihan, sejak Proliga musim ini dimulai 15 Februari, tidak seorang pun menduga tim mana yang akan masuk empat besar. Semua tim memiliki peluang yang sama. Semua tim sibuk mengontrak pemain asing yang mereka nilai terbaik. Semua tim lintang pukang mencari pemain lokal terbaik, bahkan saling berebut.

Melihat nama-nama pemain yang didaftarkan peserta ke panitia Proliga, sulit meraba tim mana yang bakal juara. Semua tim diperkuat pemain-pemain andalan dan pelatih berpengalaman. Bahkan, beberapa tim memilih merekrut pelatih asing. Semua terlihat bonafide.

Mengapa lantas Surabaya Samator, Jakarta BNI 46, Palembang Bank SumselBabel, dan Jakarta Sananta Indocement yang masuk empat besar? Di bagian putri, mengapa Jakarta Popsivo PGN, Gresik Petrokimia, Manokwari Valeria Papua Barat, dan Jakarta Electric PLN?

Saat Popsivo kalah di Solo, pelatih Muhammad Ansori mengatakan, lebih baik kalah sekarang daripada nanti. ”Kekalahan ini membuat pemain berpikir, tidak sombong, untuk menjadi lebih baik,” katanya.

Ucapan pelatih bertangan dingin ini terbukti. Popsivo bangkit setelah terguncang di awal. Guncangan berikutnya membuat Popsivo makin matang hingga akhirnya memetik nilai tertinggi dengan 28 poin. Dari 12 kali laga, Popsivo memenangi sembilan di antaranya.

Menarik mencermati tim putra BNI 46. Sebelum spiker asal Amerika Serikat Curt Toppel bergabung dengan tim karena masih menyelesaikan liga di Eropa, BNI 46 kalah terus. Setelah Toppel bergabung di Palembang, penampilan tim sedikit meningkat. Namun, tim ini kembali menurun dan bahkan jadi juru kunci putaran pertama. Manajemen tim memutar otak. Pelatih asal China, Hu Xinyu, diduga jadi salah satu persoalan karena tak klop dengan pemain, terutama tiga pemain asing yang berasal dari Eropa dan AS. Asisten pelatih Roy Makpal pun naik menempati posisi Hu.

BNI 46 membalikkan keadaan dari posisi paling buncit pada putaran pertama menjadi juara putaran kedua. Tim ini hanya meraih lima poin pada putaran pertama, lantas ”mengamuk” dengan mengoleksi 16 poin pada putaran kedua. Dalam kasus ini, peribahasa ”bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian” telah berhasil diterapkan.

Kondisi ini berkebalikan dengan PLN, yang tampil luar biasa di awal-awal putaran pertama dan terus menurun hingga menempati posisi juru kunci. Bahkan, Bank SumselBabel—tim yang paling awal berlatih, mengontrak pemain top dan mahal asal Kuba—bisa mati-matian berjuang menuju empat besar.

Banyak hal mesti dicatat. Pemain terbaik dengan pelatih terbaik belum tentu menghasilkan ramuan terbaik. Tiga pelatih asing telah dipulangkan. Shailen Ramdoo (Perancis), Hu Xinyu, dan Wu Xiao Li. Hanya dua pelatih asing yang bertahan, Tian Mei, yang memang sudah tiga musim melatih putri PLN, dan Li Quijang, yang bertahun-tahun membimbing Samator.

Tim yang paling siap, tidak hanya fisik dan teknis, tetapi juga mental, dialah yang akan bertahan. Tim yang paling tangguh dan tabah menahan tempaan dan guncangan, dialah yang berjaya. Tim yang memiliki niat kuat untuk belajar menjadi lebih baik, dialah yang digdaya. Maka, selamat bersiap di empat besar! (IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Liga Champions
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer

Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer

Liga Champions
Jadwal Final Liga Champions, Dortmund Vs Real Madrid

Jadwal Final Liga Champions, Dortmund Vs Real Madrid

Liga Champions
Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Liga Champions
Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Liga Italia
Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com