Jakarta, Kompas
Pelatih sekaligus kakak kandung Daud, Damianus Jordan, mengatakan, latihan malam dilaksanakan mulai Senin kemarin hingga Rabu (10/4). ”Dia bertanding kemungkinan pukul 21.30, jam latihan (Senin malam) juga sekitar itu. Durasinya disesuaikan dengan lamanya Daud akan bertarung, minimal 30 menit,” ujar Damianus di Jakarta, Senin (8/4) malam.
Damianus menambahkan, tidak ada metode dan bentuk latihan baru untuk Daud. Menurut Damianus, teknik bertarung sudah lama disiapkan ketika berlatih di Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, beberapa bulan lalu. ”Hanya ada satu-dua arahan, seperti menahan rasa kantuk, sehingga bisa fokus menjaga stamina,” kata Damianus.
Pola yang sama dilakukan
Juara super championship kelas bulu versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA) Chris ”The Dragon” John akan bertarung melawan petinju asal Jepang, Satoshi Hosono. Pertarungan nanti merupakan kali ke-18 pemegang rekor 48 menang, 22 di antaranya dengan KO, dan 2 kali seri ini mempertahankan gelar juara.
Daud Jordan, pemegang rekor 30 kali menang dengan 23 KO dan 2 kali kalah, akan ”baku pukul” dengan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka (24 kali menang dan 2 kali kalah). Petinju berjulukan ”Cino” itu akan mempertahankan gelar untuk kedua kalinya. Daud berhak melingkarkan sabuk dunia kelas bulu versi Organisasi Tinju Internasional (IBO), yang sebelumnya lowong, setelah menganvaskan petinju Filipina, Lorenzo G Villanueva, pada Mei 2012.
Pada Senin pagi, Chris dan Daud menjalani tes medis di Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pemeriksaan bertujuan mengecek tingkat kebugaran fisik petinju.
I Wayan Winata, salah seorang dokter, mengatakan, tes meliputi rekam jantung, deteksi HIV, gigi, dan VO