Pelan tapi pasti, Rossi terus memangkas gap dengan Crutchlow. Setelah melewati pebalap Yamaha Tech 3 ini, Rossi tak perlu waktu lama untuk melewati Pedrosa di urutan ketiga, sebelum memberikan ancaman kepada Marquez.
Pertarungan dengan juara bertahan Moto2 ini menyita perhatian. Publik seolah-olah tak peduli lagi dengan Lorenzo, yang sudah terlalu jauh memimpin. Saat balapan tersisa dua lap lagi, Rossi menyalip Marquez. Tak lama berselang, pebalap berusia 20 tahun itu kembali mengalahkan Rossi di lintasan lurus menjelang tikungan.
Namun, pengalaman dan mental juara yang dimiliki membuat Rossi bisa mengatasi situasi. Peraih sembilan gelar juara dunia Grand Prix ini dengan tenang kembali melewati Marquez di tikungan, dan sukses mempertahankan posisinya tersebut hingga menyentuh garis finis dengan keunggulan 0,211 detik (sedangkan Lorenzo unggul 5,990 detik atas Rossi).
Memang, ini baru seri pembuka. Namun, apa yang diperlihatkan Rossi dan Marquez menjanjikan tontonan menarik pada seri-seri berikutnya mengingat kedua pebalap ini kompetitif untuk bersaing dengan Lorenzo dan Pedrosa, yang menjadi favorit juara dunia 2013.
Apa yang dilakukan Rossi ini mengingatkan kembali penampilannya pada musim-musim, baik ketika dia membela Honda maupun Yamaha. Waktu itu, Rossi selalu mengundang decak kagum dengan aksi-aksinya yang menghibur dalam pertarungan dengan para rival, termasuk dengan Lorenzo ketika mereka masih satu tim pada 2010, serta dengan Stoner yang sudah pensiun pada akhir musim lalu, di Laguna Seca.
Rossi pun memiliki cerita dan rivalitas yang tinggi dengan para pebalap di generasinya, yaitu Max Biaggi dan Sete Gibernau. Di setiap balapan, dia selalu memperlihatkan aksi salip-menyalip dengan dua pebalap itu, yang kini sudah pensiun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan