Pencinta basket Indonesia tentu tahu dengan nama Max Yanto, center
Sedikitnya dalam dua laga terakhir NBL Indonesia Seri V di Bali, ketika melawan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta dan Stadium Jakarta, Max diandalkan menyumbangkan poin. Bahkan, pada laga melawan Stadium, Max yang berasal dari Lampung mencetak poin tertinggi sepanjang kariernya, yaitu 26 poin. Max berkiprah di basket nasional sejak 2007 saat bergabung dengan Indonesia Muda.
Sekalipun telah menorehkan prestasi pribadi, Max sadar harus menambah jam latihan untuk meningkatkan kelenturan tubuhnya.
Dengan tinggi 2,15 meter dan berat 130 kilogram, gerakan Max memang terbilang lamban. ”Padahal, kalau dia mau lompat sedikit saja, pasti kami sudah kesulitan. Sebab, dia hanya berdiri saja kami sudah susah saat rebound. Begitu juga ketika kami tabrak, dia tetap tak bergerak,” kata Ferdinand Damanik.
Dengan postur yang lebih pendek sekitar 20 sentimeter, center Pelita Jaya itu mengakui kesulitan mematikan gerakan Max. ”Itu sebabnya, kalau dia mau lompat, pasti kami sudah tidak bisa apa-apa,” lanjut Damanik.
Bertubuh tinggi besar, ukuran kaki Max juga setara dengan posturnya. Max mengenakan sepatu nomor 53, hanya satu nomor di bawah mantan bintang NBA, Shaquille O’Neal, yang ukuran kakinya 54.
Itu sebabnya, Max kesulitan mencari sepatu di Indonesia. Beruntung dia dibelikan langsung dari Amerika Serikat oleh Azrul Ananda, Direktur PT Deteksi Basket Lintas Indonesia, penyelenggara dan komisioner NBL Indonesia.
”Kini saya sudah punya enam pasang sepatu basket. Jadi, tugas saya sekarang tinggal meningkatkan kemampuan kelincahan dan lari saya,” ujarnya.
Kalau begitu, kini penggemar basket Tanah Air tinggal menunggu gerakan-gerakan eksplosif Max Yanto yang lebih menghibur lagi.