JAKARTA, KOMPAS -
”Pelaksanaannya setelah kejurnas yunior pekan ini. Kompetisi ini ada hadiahnya, jadi bukan untuk main-main. Ini bagian dari upaya mencari bibit. Untuk sementara dilakukan di DKI Jakarta, nanti menyusul kota-kota lain,” tutur Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung di sela-sela Seminar Olahraga Bersama Dr Bodo Schmidt dari Universitas Zu Kiel, Jerman, di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (3/4).
Bagi Schmidt, pemassalan atletik adalah mutlak mengingat sumber daya berupa anak muda di Indonesia sangat banyak. ”Di Jerman, jumlah anak muda semakin berkurang dan kami susah mendapatkan sumber daya. Federasi-federasi olahraga berebut,” kata eks pelatih loncat galah yang menjadi Wakil Presiden Federasi Atletik Jerman kurun 1970-1989 itu.
UNJ menggelar kompetisi bulanan atletik tingkat SD sejak 2007. Hasilnya, sejumlah anak menjuarai PON. ”Bagus kalau kompetisi ini dibuat lebih besar dan mingguan,” kata Mustara Musa, anggota tim pengembang Pembantu Rektor III UNJ yang juga anggota Komisi Pembibitan dan Pemassalan PB PASI.
Menurut Schmidt, atlet bisa diciptakan secara sistematik, tidak sekadar faktor genetik. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman dan kerja sama antarpihak, mulai pemerintah, kalangan ekonomi, masyarakat, organisasi, hingga tiap individu. Kolaborasi ini didukung oleh sistem pembinaan prestasi yang sudah dirancang.
”Sekali lagi ini tidak mudah. Kami bisa mentransfer sains, teknologi, dan sistem ke Indonesia. Akan tetapi, hal itu tidak serta-merta bisa diterapkan. Harus ada perubahan budaya dan kebiasaan di masyarakat. Ini juga menyangkut soal manajemen dan motivasi,” ujar Schmidt.
Tigor menjelaskan, PASI menginginkan kerja sama di semua aspek dengan Jerman. Namun, ada keterbatasan waktu dan dana. ”Yang rutin kami lakukan adalah mengirim pelatih dan atlet untuk belajar ke Jerman. Sebagai gantinya, Jerman mengirim pakar dan eks atletnya ke Indonesia untuk transfer ilmu. Setiap tahun, kami mengirim 10-20 pelatih ke Malente. Mardi Lestari dan Henny Maspaitella, misalnya, pernah belajar ke Jerman,” katanya.