Jakarta, Kompas
Kedua pebalap Jepang tersebut adalah Yoshikaru Okada dan Keisuke Maeda. Okada akan membela tim Suzuki dan Maeda akan membela tim TJM yang berada di bawah naungan Yamaha Indonesia.
”Ajang Indoprix sudah mendapat pengakuan dari Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) Asia sebagai ajang balap motor bebek tingkat internasional. Ajang ini menjadi kiblat balap motor bebek Asia karena banyak pebalap Indonesia menjuarai ajang balap tingkat Asia,” kata Bambang Gunardi, pengurus FIM, dalam jumpa pers dimulainya Indoprix musim 2013, Rabu (13/3), di Jakarta.
Bambang mengatakan, Rafid Topan Sucipto dan Doni Tata adalah dua pebalap Indonesia yang berhasil menembus ajang Moto2. Keduanya ditempa dalam kompetisi dan pernah menjadi juara di Indoprix.
Menurut Edison Wardhana, Direktur Komersial Indospeed Management, penyelenggara Indospeed, selain dua pebalap Jepang, ajang ini diikuti 27 pebalap motor papan atas Indonesia. Empat pabrikan motor terbesar di Indonesia, yaitu Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki, juga mengikuti ajang itu.
Indoprix dibagi dalam dua kategori, kelas 110 cc dan 125 cc. Para pebalap akan bersaing dalam enam seri yang akan digelar di Sentul, Surabaya, dan Binuang, Kalimantan Selatan.
Selain mendapat hadiah Rp 100 juta untuk juara, pemenang ajang ini juga berkesempatan mengikuti ajang yang lebih tinggi di tingkat Asia.
Supriyono, direktur pemasaran oli Pikoli, sebagai sponsor, mengatakan, Indoprix juga penting bagi pihaknya sebagai laboratorium berjalan. Masukan pebalap sangat diperlukan untuk mengembangkan produknya.
Keputusan PP IMI yang mencabut status kejuaraan nasional pada Indoprix disesalkan para pengurus tim balap. Arief Syahbani dari humas tim ASH mengatakan, meskipun tak mengurangi gengsi ajang itu, ketiadaan status kejurnas mengurangi semangat pebalap. Semangat mereka semakin tinggi jika memperebutkan gelar juara nasional.