Leni Haini (34) tak pernah menyerah kala mengayun dayung sebagai atlet perahu naga. Lewat kerja keras Leni dan kawan-kawan, mereka meraih medali emas di SEA Games 1997 dan 1999.
Kini mantan pedayung yang tinggal di Jambi itu hampir menyerah ketika mengurus bonus rumah dari pemerintah untuk mantan atlet berprestasi. Penyebabnya, begitu banyak persyaratan administrasi, plus biaya tak sedikit. Leni tak bersemangat lagi mengurus bonus rumah yang menjadi haknya.
Ia bekerja sebagai buruh cuci karena pendidikannya cuma SD. Sementara anaknya, Habibatul Fasihah (2), menderita penyakit langka, yaitu rapuh kulit, yang membutuhkan obat seumur hidup (Kompas, 30/11/2012).
Menurut Leni yang dihubungi pada Senin (25/2), pemerintah memberikan bantuan Rp 125 juta untuk membeli rumah di Jambi. Leni berencana membeli rumah ukuran 7 meter x 10 meter di atas tanah 100 meter persegi yang selama ini dihuni bersama suami dan anaknya. Rumah itu milik kerabatnya.
Leni menuturkan, persyaratan untuk mendapat bonus rumah banyak sekali. Persyaratan itu antara lain KTP, kartu keluarga, surat keterangan RT sampai kelurahan, surat keterangan tidak mampu, surat keterangan tak punya rumah, kuitansi uang muka, surat dari notaris, nomor pokok wajib pajak (NPWP), surat keterangan dari penjual, dan nomor rekening penjual rumah. Leni sudah mengirimkan sebagian persyaratan ke kantor Kemenpora, tetapi ditolak karena belum lengkap.
”Daripada uang habis untuk mengurus bonus rumah, lebih baik untuk beli obat anak saya,” ujarnya.
Leni menambahkan, ia juga butuh pekerjaan supaya bisa membeli obat untuk anaknya. ”Pak Andi Mallarangeng (mantan Menpora) pernah menelepon Gubernur Jambi supaya saya diberi pekerjaan. Setelah Pak Andi lengser, tidak ada kelanjutannya. Ingin sekali bertemu Pak Roy Suryo untuk menyampaikan kesulitan saya,” katanya.
Kepala Bidang Pengembangan Promosi Pemuda dan Olahraga Kemenpora Alman Hudri mengutarakan, Kemenpora tidak mempersulit Leni. ”Kami bersedia membantu biaya notaris dan biaya lain-lain. Tidak punya NPWP pun tidak apa-apa. Kalau Rp 125 juta masih kurang, kami akan membantu dengan uang pribadi,” ujarnya.