Jakarta, Kompas
”Islamic Solidarity Games (ISG) tetap akan digelar pada 6-17 Juni di Pekanbaru, Riau. Tidak ada wacana untuk memundurkan jadwal ajang itu,” kata Rusli Zainal dalam siaran pers, Selasa (12/2).
Terkait dengan kasus yang saat ini sedang menimpa dirinya,
KPK menjadikan Rusli tersangka dalam kasus penambahan biaya pembangunan arena menembak PON Riau 2012. Penetapan status tersangka itu diumumkan KPK hari Jumat (8/2) di Jakarta.
”Tidak ada pengaruh yang signifikan dari hal (penetapan status tersangka) itu. Panitia ISG
Keyakinan Rusli itu juga diperkuat dengan kehadiran Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF) ke Riau. ISSF sudah tiga kali mengunjungi Riau dan tidak mengajukan keluhan berat terhadap proses persiapan ISG.
Apalagi, Riau memiliki hampir semua fasilitas perlombaan dan pertandingan untuk ISG yang berstandar internasional. Semua fasilitas itu adalah fasilitas yang digunakan untuk PON 2012.
Salah satu fasilitas yang belum memenuhi standar internasional adalah Stadion Renang Rumbai, yang baru memiliki delapan lajur. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sedang melakukan renovasi menjadi sepuluh lajur sesuai dengan standar internasional.
Pemprov Riau juga memiliki sumber daya manusia yang akan menjadi tenaga pendukung pelaksanaan ISG. Tenaga pendukung itu sudah berpengalaman untuk mendukung berlangsungnya PON 2012.
Kekurangan akomodasi yang menjadi masalah pada PON 2012 dipastikan tidak akan terulang pada ISG karena semua lomba dipusatkan di Pekanbaru, yang memiliki hotel dalam jumlah memadai. Transportasi juga sudah disiapkan dan pengalaman menyelenggarakan PON menjadi pelajaran berharga.
Dalam ISG mendatang, jumlah cabang yang diperlombakan 17 cabang, atau kurang dari setengah dari PON 2012 yang mencapai 39 cabang. Jumlah cabang yang lebih sedikit itu akan membuat pelayanan panitia kepada peserta menjadi lebih optimal.
ISG di Riau adalah ISG ketiga. ISG pertama digelar di Arab Saudi tahun 2005. ISG kedua pada 2009 seharusnya digelar di Iran, tetapi batal karena negeri itu dilanda flu burung.