Jakarta, Kompas -
Regla Bell Mackensie dari Kuba, Cindy Ramirez (Ekuador), dan Tammy Mahon (Kanada) tampak kompak dengan beberapa pemain, seperti quicker Maya Kurnia Indri dan toser Gunarti Indah Yani, saat berlatih di GOR Voli Asia Afrika Senayan, Senin (4/2). ”Di Eropa, tempo permainan cenderung lambat dengan bola-bola tinggi. Kalau di Asia permainan lebih cepat. Mungkin karena pengaruh postur tubuh. Namun, justru gaya permainan seperti itu yang saya sukai,” ujar Tammy yang baru pertama kali bertanding di Proliga.
Pelatih Valeria Eko Waluyo mengatakan, timnya telah berlatih sejak sebulan lalu dengan Mackensie dan Ramirez. Kedatangan Mahon sepuluh hari lalu membuat skuad makin solid. Eko yakin, timnya mampu menembus babak empat besar.
Ucapan Eko ini bukan basa-basi. Mackensie adalah eks pemain timnas Kuba yang pernah meraih tiga emas di Olimpiade Barcelona 1992, Atlanta 1996, dan Sydney 2000. Kemampuannya masih mumpuni meski stamina melemah. Adapun Mahon dan Ramirez telah malang melintang bertanding di sejumlah kompetisi di Eropa. Bekerja sama dengan eks toser timnas, Gunarti Indah Yani, tiga pemain asing itu terlihat cepat menyesuaikan diri.
Bagi Mahon, seorang pemain profesional di mana pun juga selalu memasang target maksimal. Hal itu menjadi pendorong untuk bermain bagus. ”Ini memang tim baru, tetapi kenapa tidak?” katanya, yang tidak memasang target pribadi, misalnya menjadi pemain terbaik. ”Prestasi tim adalah yang utama karena voli bukanlah permainan individu,” ujarnya.
Berkebalikan dengan Valeria, tim putri Popsivo Polwan hingga kini masih menunggu kedatangan dua pemain asingnya. Pemain asing asal Thailand, Jutaraat, yang menjadi langganan Popsivo akan datang beberapa hari lagi. ”Yang satu lagi dari Kolombia belum tahu. Videonya saja baru kami lihat kemarin,” kata Pelatih Popsivo Muhammad Ansori.
Kendati belum berlatih dengan pemain asing, Popsivo optimistis mampu tampil baik. Jutaraat sudah seperti teman sendiri dan sudah sangat kompak dengan Ayu Cahyaning Siam dan kawan-kawan. Butuh waktu tidak lama untuk menyatukan taktik.
”Kalau sama Jutaraat, langsung menyatu. Dia langganannya Popsivo,” kata Aning, sapaan Ayu Cahyaning Siam.
Tim putri asal Gresik, Petrokimia, sejak dua pekan lalu berlatih dengan dua pemain asing. Asisten Manajer Petrokimia Syaiful Bahri mengatakan, penyesuaian diri Elizabeth Hintemann yang berasal dari Brasil dan Mirjana Djuric dari Serbia termasuk cepat.
Petrokimia adalah tim pembinaan dengan pemain-pemain loyal. Dua pemain andalan, Lailatul Aisyah dan Novi Indriyani, masih memperkuat timnas voli Indonesia dan kini menjadi pemain senior di Petrokimia. ”Semoga kami bisa tampil baik,” kata Syaiful.