Jakarta, Kompas
Christo, yang berperingkat dunia 252, harus mengakui keunggulan Tatsumo Ito, petenis berperingkat dunia 84. Christo kalah tiga set langsung, 2-6, 2-6, 4-6.
Hasil menyedihkan ditorehkan Wisnu Adi Nugroho yang hanya mampu bermain bertahan dari tekanan Go Soeda (peringkat ke-67), petenis nomor dua Jepang di bawah Kei Nishikori (21). Wisnu (1783) yang miskin pengalaman bertanding di arena Internasional menyerah dengan kedudukan 0-6, 0-6, 1-6.
”Waktu Christo lawan Ito, pertandingan sebenarnya berjalan seimbang. Christo banyak membuat poin, tapi ada enam
Untuk Wisnu, Bonit menilai petenis muda Indonesia itu bermain terlalu pasif. Dia tidak mengeluarkan permainan terbaiknya karena ditekan terus.
”Dia bertahan, tetapi bertahannya tidak dengan kekuatan yang cukup sehingga bolanya sangat gampang dimatikan lawan. Wisnu tidak menyerang dengan sudut yang baik. Jadi, bola-bola dia tidak menyulitkan Soeda,” ujar Bonit.
Sejak awal, Bonit sudah memperkirakan akan sangat sulit untuk menang dari Jepang karena tim lawan memiliki kualitas di atas petenis Indonesia. Ini ditandai dari peringkat dunia mereka yang lebih tinggi daripada pemain-pemain Indonesia.
Di partai ganda hari ini dan dua partai tunggal hari ketiga, Bonit menjelaskan belum berencana mengubah formasi. Di ganda, Indonesia akan menurunkan Ketut Nesa Artha/Elbert Sie.
”Tetapi, kemungkinan saya akan tanya dengan Christo, bagaimana ke depannya,” ujarnya. Komentar Bonit ini menandakan kemungkinan Christo akan diturunkan juga di nomor ganda.
Jika kalah dari Jepang, Indonesia akan bermain di babak pertama
Selain Indonesia dan Jepang, di Grup I Asia/Ocenia juga bergabung Australia yang bermain melawan Taiwan, Uzbekistan melawan China, dan Korea Selatan melawan India.