Djokovic ditantang petenis peringkat ke-127 dunia, Olivier Rochus, pada putaran pertama. Untuk menjinakkan juara dunia itu, Belgia sengaja memilih lapangan tanah liat stadion tertutup, dengan harapan bisa membuat tak nyaman Djokovic.
Saat merebut juara keempat kalinya di Australia Terbuka, dengan mengalahkan Andy Murray di final, Minggu lalu, Djokovic tampil di lapangan keras. Jenis lapangan ini membuat pukulan-pukulan kerasnya bertuah.
Kesediaan Djokovic membela negaranya kurang dari sepekan setelah tampil di Australia Terbuka didorong ambisinya untuk membawa Serbia juara seperti pada 2010. ”Gelar juara Piala Davis datang pada momentum yang pas,” ujar Djokovic.
”Perasaan bekerja dalam tim guna merebut salah satu gelar terbesar di olahraga untuk negara kami adalah perasaan terbaik yang saya rasakan sebagai pemain,” katanya.
Tahun lalu, Djokovic absen. Serbia pun kandas di perempat final, kalah dari Ceko yang kemudian menjadi juara. Kehadiran Djokovic membuat Piala Davis yang telah bergulir 113 tahun jadi lebih bergairah ketika sejumlah bintang, seperti Roger Federer (Swiss), Rafael Nadal, David Ferrer (Spanyol), dan Juan Martin del Potro (Argentina), absen.
Swiss melawan juara bertahan Ceko di Geneva, Spanyol dijamu Kanada di Vancouver, Argentina melawan Jerman di Buenos Aires.
Di bawah komando Djokovic, Serbia diperkirakan tidak akan kesulitan mengatasi Belgia. Pemain Serbia lainnya, Viktor Troicki (peringkat ke-11), melawan
David Goffin (peringkat ke-50). Nomor ganda akan dimainkan pada Sabtu sebelum dua nomor tunggal terakhir digelar pada hari ketiga.