Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Agus Prayogo di Pengalengan

Kompas.com - 30/01/2013, 04:30 WIB

Jakarta, Kompas - Hanya Agus Prayogo yang saat ini berlatih intensif di pemusatan latihan nasional di daerah Pengalengan, Jawa Barat. Para pelari jarak jauh lainnya, seperti Rini Budiarti, Ridwan, Trianingsih, dan Muhammad Al Qurays, belum bergabung.

Semua pelari jarak jauh peraih medali emas di SEA Games 2011 dan pelari yang ditargetkan meraih emas di SEA Games 2013 harus berlatih di Pengalengan. ”Lokasi di sana ideal karena banyak jalur bisa dipilih. Mau datar, menanjak, berbatu, semua ada,” kata Agus di sela-sela peluncuran sepatu Air Max 2013 dari produsen Nike, Selasa (29/1).

Para pelari jarak jauh tersebut menjalani program pelatnas umum hingga lima atau empat bulan menjelang SEA Games 2013. Program ini untuk melatih daya tahan tubuh dan kekuatan fisik. ”Empat bulan terakhir barulah latihan kecepatan, masuk program spesialisasi,” ujar Agus yang berlatih di Pengalengan pasca-PON Riau 2012.

Agus, peraih emas nomor 5.000 dan 10.000 meter di SEA Games 2011, bertekad mempertahankan dua medali emas itu di Myanmar. Ia juga menggebu-gebu untuk memecahkan rekor SEA Games lari 5.000 meter yang diraih Rahmad Candra dari Malaysia, 14 menit 8 detik.

Tidak ada harapan

Secara terpisah, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PASI Boedi Dharma Sidi mengatakan, tidak ada harapan bagi Indonesia untuk nomor-nomor lempar di SEA Games 2013. ”Indonesia tidak memiliki atlet. Kita masih mencari atlet-atlet untuk nomor lempar, baik lempar cakram, lembing, lontar martil, maupun tolak peluru,” ujarnya.

Indonesia memiliki atlet lempar cakram putra, Hermanto. ”Tapi, kalau dia tidak disiplin latihan, ia akan ketinggalan. Thailand punya pelempar muda yang kuat,” kata Boedi.

Untuk lontar martil, lontaran Rose Herlinda masih kalah jauh ketimbang lontaran atlet Thailand yang berlatih di Jerman dan sudah mencapai jarak 56 meter. Lontaran Rose di SEA Games 2011 sejauh 50 meter.

PASI pun mengundang pelatih lempar cakram dari Jerman, Lars Riedel, untuk membagi ilmunya. Lars juga turut membantu pemantauan bakat atlet lempar cakram di Papua. (IVV/HLN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com