Jakarta, Kompas
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani) I Nyoman Budhiana, Sabtu (26/1), mengatakan, tes
Saat ini, sebanyak 28 pemanah berlatih di pusat pelatihan nasional panahan di Senayan, Jakarta. Sekitar tiga bulan menjelang pertandingan, pemanah yang sudah terseleksi masuk tim inti akan menjalani latihan di tempat yang cukup dingin.
”Ada kemungkinan di Bedugul, Bali, atau di Pangalengan, Jawa Barat. Namun, semua masih kita lihat,” ujar Nyoman.
Selain rencana pindah lokasi latihan, pengurus Perpani juga mendapati adanya andalan baru, yaitu pemanah muda atas nama Sri Ranti (24).
Pelatih panahan timnas, Daniel Lumalesil, mengatakan, dalam persiapan umum ini, para pemanah fokus pada latihan fisik. Latihan tersebut penting untuk stamina para pemanah yang harus berdiri tenang.
Selain melatih fisik, Daniel menyoroti perlunya psikolog bagi para pemanah. Penampilan atlet kurang maksimal karena tidak mampu mengontrol emosi.
Koordinator Cabang Terukur Satlak Prima Utama Sebastian Hadi Wihardja, Senin (28/1), mengatakan, Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) mengusulkan penambahan beberapa nomor andalan Indonesia di Myanmar.
”Nomor yang diusulkan dari rowing adalah LM1X (putra) serta W1X dan W2X (putri). Nomor itu adalah nomor olimpiade dan kita berpeluang mendapat emas. Kayak juga mengusulkan penambahan nomor putra, yaitu MK2 200 meter, MK1-1.000 meter, dan MK2-1.000 meter,” kata Hadi.
Hadi melanjutkan, untuk renang, tuan rumah hanya mempertandingkan 26 nomor dari 32 nomor yang biasa dipertandingkan. Dari enam nomor yang dicoret tuan rumah, Indonesia kehilangan peluang emas dari