Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Optimistis Bisa Cetak Kemenangan Ke-80 di MotoGP

Kompas.com - 28/01/2013, 22:50 WIB

KOMPAS.com - Valentino Rossi memasang target untuk secara reguler naik podium dalam debutnya bersama Yamaha MotoGP di musim 2013. Meskipun demikian, "The Doctor" mengincar kemenangan, yang tentunya memberikan momen yang sangat spesial karena dia akan mencetak kemenangan ke-80 di kelas premier.

Rossi, pemegang rekor jumlah kemenangan terbanyak di kelas 500 cc/MotoGP, belum bisa menambah kemenangan sejak menjuarai GP Malaysia tahun 2010. Ini yang membuat pendulum rekor kemenangannya bertahan di angka 79.

Dua musim yang sangat membuatnya frustrasi bersama Ducati, memberikan andil dalam pencapaian terburuk sepanjang karier Rossi di MotoGP. Pebalap Italia ini pun akhirnya memutuskan kembali bergabung dengan Yamaha, dan sepakat menandatangani kontrak berdurasi dua tahun. Dia pun kembali akan menjadi tandem Jorge Lorenzo, sang juara bertahan sekaligus peraih dua gelar juara dunia MotoGP.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media Italia, La Gazzetta dello Sport, selama kunjungannya ke Jakata, Rossi mengungkapkan tantangannya yang akan dihadapi. Meskipun demikian, juara dunia tujuh kali MotoGP ini tetap punya keyakinan bisa mengakhiri paceklik kemenangan.

"Akan sangat sulit agar bisa kuat seperti (Dani) Pedrosa dan Jorge. Tidak sekali, tetapi secara reguler. Dengan M1, saya akan lebih kompetitif, tetapi untuk apa? Keempat, podium, kemenangan? Saya tidak tahu," ujarnya, seperti dikutip dari Crash.net, Senin (28/1/2013).

"Tujuannya adalah memenangi sebuah balapan untuk pertama kali sejak 2010. Jika saya tidak menang, tetapi finis di podium setiap hari Minggu, juga merupakan hal yang bagus. Tetapi sebuah kemenangan akan menjadi momen yang luar biasa."

Rossi menambahkan bahwa dirinya ingin mengakhiri musim 2013 dengan "paling tidak 10 podium" dan menempati posisi tiga besar di klasemen, seperti yang pernah diraih sebelum bergabung dengan Ducati. Pasalnya, ketika masih bersama Honda dan Yamaha, Rossi selalu menempati posisi tiga besar, sedangkan bersama Ducati dia terpuruk di urutan keenam.

Nah, bersama Yamaha, yang pernah memberikannya empat gelar juara dunia sejak 2004 hingga 2010, Rossi merasa bisa bertarung untuk meraih podium sejak seri pertama di Qatar. Pebalap yang akan berusia 34 tahun pada Februari ini mengakui, rookie MotoGP dari tim Repsol Honda, Marc Marquez, akan menjadi penantang untuk mewujudkan ambisinya itu.

Mengenai kekecewaannya bersama Ducati, Rossi mengatakan: "Kami tidak bisa menyesuaikan motor dengan gaya balapku dan saya sendiri tak bisa beradaptasi dengan motor."

"Saya meninggalkan motor yang selalu sulit untuk digeber sampai limit, dan tak pernah memberikan rasa untuk bisa dikontrol. Tetapi mereka memiliki para pebalap bagus dan mereka bisa melakukannya dengan baik. Kita akan melihat Audi membuat motor yang lebih bagus."

Hengkangnya Rossi membuat Ducati menggaet pebalap Italia lainnya yang merupakan mantan pebalap Repsol Honda dan terakhir membela tim satelit Yamaha Tech 3, Andrea Dovizioso.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com